Advertorial

Apakah Anda Tergolong Orang yang Peka Terhadap Diri Sendiri dan Lingkungan Sekitar?

Ade Sulaeman

Editor

Peka bisa berarti sadar, mau mendengarkan, tanggap, atau Anda mudah tersinggung.
Peka bisa berarti sadar, mau mendengarkan, tanggap, atau Anda mudah tersinggung.

Intisari-Online.com – Peka bisa berarti sadar, mau mendengarkan, tanggap, atau Anda mudah tersinggung.

Bagian satu

Nilai satu bila Anda sama sekali tak terpengaruh, nilai dua bila Anda agak tersentuh dan nilai tiga bila Anda terguncang oleh hal-hal di bawah ini:

  1. Cerita roman.
  2. Anak-anak cacat berat.
  3. Pembuatan senjata nuklir.
  4. Berita koran tentang seorang wanita tua yang dirampok.
  5. Perceraian teman setia Anda.
  6. Gambar orang-orang yang selamat dari kamp konsentrasi.
  7. Kematian seorang saudara jauh.
  8. Hari dingin dan hujan.
  9. Tangisan saudara perempuan Anda.
  10. Warna ungu.
(Baca juga: Jangan Langsung Kesal Bila Disebut Pemalas Jika Belum Ikuti Kuis Ini! Siapa Tahu Anda Memang Pemalas)

Bagian dua

1. Suami/pacar Anda baru saja meninggalkan Anda dan membina hubungan dengan orang lain. Anda:

  1. Mengisi setiap kesempatan dengan mernbaca kembali surat-surat cintanya.
  2. Murung/sedih, tetapi berusaha melacak apa yang menjadi penyebab pecahnya hubungan kalian.
  3. Menghibur diri, bahwa eks Anda itu bukan satu-satunya pria di dunia dan mulai membina hubungan dengan orang lain.
2. Kantor Anda diwarnai gerutuan, gosip, saling menjatuhkan dan iri hati. Anda:

  1. Sama sekali tak peduli.
  2. Tidak dapat menerima situasi ini dan beralih pekerjaan.
  3. Peduli hanya bila langsung menyangkut diri Anda.
3. Anda mampir ke rumah kawan Anda tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Mata kawan Anda nampak merah dan suaminya cemas berjalan mondar-mandir. Mereka saling berbicara melalui Anda. Anda:

  1. Mencoba membuka percakapan tetapi bila mereka jelas akan bertengkar lagi, Anda pergi.
  2. Cepat tanggap dan mencoba untuk menjadi penengah.
  3. Tenang-tenang saja dan tidak menyadari situasi tegang itu.
4. Bibi Anda hampir meninggal dan dia menginginkan Anda untuk mengunjunginya. Anda:

  1. Mengunjunginya karena itu akan membuatnya bahagia, tetapi hanya sebentar karena Anda lebih suka mengenangnya selagi masih hidup.
  2. Segera menemuinya dan menangis terus-menerus saat bertemu dengannya.
  3. Menolak bertemu dengannya karena Anda terlalu sibuk.
5. Seseorang menekan bel pintu rumah Anda dan menjual barang buatan orang cacat. Anda:

  1. Berkata, "Maaf saya baru saja menyumbang" dan segera membanting pintu.
  2. Anda tidak tertarik tetapi Anda ingin memberi sumbangan berupa uang.
  3. Membeli, kemudian mengembalikannya lagi sehingga dia dapat menjualnya kembali.
6. Bila teman Anda mempunyai persoalan, dia berharap Anda bisa mencurahkan segenap perhatian untuk mendengarkan keluhannya. Suatu saat Anda mempunyai masalah tetapi dia tidak mau mendengarnya. Anda:

  1. Menuduhnya egois.
  2. Menerimanya, karena sifatnya memang begitu.
  3. Bertekad untuk tidak membantunya lagi.
7. Sepupu Anda yang sukses dan membuat Anda iri, benci pada hidungnya dan akan menjalani bedah plastik. Anda:

  1. Berkata, "Saya tidak tahu mengapa Anda membuang-buang uang, padahal sudah memiliki semuanya."
  2. Mencoba tidak merasa iri (karena Anda juga benci pada hidung Anda) dan berharap operasinya akan berhasil.
  3. Berkata, "Baik sekali", lalu beralih pembicaraan.
8. Berita baru menyela acara kegemaran Anda: 180 orang meninggal pada kecelakaan pesawat. Anda:

  1. Pergi ke dapur mencari sesuatu untuk dimakan sebelum acara kegemaran, Anda muncul kembali.
  2. Menontonnya dengan perasaan ngeri, tetapi tatkala program kegemaran Anda muncul kembali, Anda melupakannya.
  3. Terguncang, terkejut, sedih, dan terus-menerus ingat peristiwa itu.
  4. 9. Di sebuah pesta seorang pria jahil menggoda-goda Anda. Akhirnya dia menawarkan untuk mengantarkan Anda pulang. Anda:
  1. Menyetujui - mungkin itu awal dari sesuatu.
  2. Menolak - hubungan semalam percuma saja.
  3. Menjawab dengan makian.
10. Bila ada perbedaan pendapat yang tajam antara Anda dan ibu Anda, maka Anda:

  1. Histeris, sangat kecewa, dan marah.
  2. Menangis kemudian meneleponnya untuk minta maaf.
  3. Pergi tidur dan mengharapkan dia untuk datang minta maaf.
(Baca juga: Apakah Anda Termasuk Korban Mode yang Ikut-ikutan? Temukan Jawabannya dengan Mengikuti Kuis Ini!)

Skor bagian dua

1. a: 5 b:3 c:1

2. a: 1 b:5 c:3

3. a: 3 b:5 c:1

4. a: 3 b:5 c:1

5. a: 1 b:3 c:5

6. a: 1 b:5 c:3

7. a: 1 b:5 c:3

8. a: 1 b:3 c:5

9. a: 5 b:3 c:1

10. a: 5 b:3 c:1

(Baca juga: Sejauh Mana Anda Dapat Dipercaya dan Diandalkan? Kuis Ini akan Menjawabnya untuk Anda)

Arti nilai Anda didapat dari penjumlahan skor bagian satu dan bagian dua:

20 - 31: Anda sama sekali kurang peka. Tidak ada atau tidak satu pun rupanya yang bisa menggerakkan Anda. Anda tidak sadar tentang apa pun yang terjadi di luar diri Anda dan acuh tak acuh tanpa Anda sadari. Ketidakpekaan ini bisa berarti melindungi diri. Dengan berlaku seperti itu Anda hanya akan menjauhi kehidupan. Situasi ini bisa membuat Anda kecewa atau bahagia.

32 - 57: Anda termasuk dalam kelompok peka dan tidak peka. Di satu sisi, Anda mempunyai emosi kuat yang masih di bawah kontrol; di sisi lain Anda gampang tersentuh oleh sesuatu. Ini menakutkan Anda. Tidak ada ruginya menjadi peka. Perasaan Anda akan dapat dikontrol oleh akal sehat.

58 - 73: Tidak sangsi lagi Anda peka, tetapi ini bukan berarti Anda terlalu emosional atau kurang pertimbangan. Pada dasarnya Anda terbuka, hangat, tanggap, toleran, simpatik dan murah hati, tetapi Anda tidak pernah membiarkan sifat-sifat ini mengacaukan pertimbangan akal sehat Anda.

74-80: Anda terlalu peka sehingga selalu berada dalam kekacauan emosi. Anda dimanfaatkan oleh orang lain karena Anda seperti itu. Berusahalah untuk lebih keras hati dan lebih mementingkan diri sendiri sehingga Anda dapat menemukan kedamaian. (Arlene Sobel/Yan)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1994)

Artikel Terkait