Advertorial
Intisari-Online.com - Sri Mulyani Indrawati ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) sejak tahun 2016 lalu.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga pernah menjabat posisi yang sama dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2005.
Kemudian, dia menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Dalam program Rosi yang ditayangkan di Kompas TV, Kamis (10/8/2017), Sri Mulyani menceritakan alasannya untuk "pulang" ke Indonesia dan menerima permintaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menkeu.
"Waktu itu saya dalam pertemuan G20 di Guangzhou, China. Kemudian saya diundang ceramah di UI (Universitas Indonesia) dan ada beberapa aktivitas di Jakarta," kata Sri Mulyani.
(Baca juga: Soal Utang Indonesia, Sri Mulyani: Tak Perlu Takut Utang, Harta Kita Banyak)
Di Jakarta, dia bertemu pula dengan Presiden Jokowi dan mengabarkannya bahwa dirinya ada serangkaian misi Bank Dunia di Jakarta.
Intinya, kata Sri Mulyani, ia menyatakan kepada Presiden Jokowi bahwa ia pulang ke Jakarta karena ada misi Bank Dunia.
Kemudian, Presiden Jokowi mengatakan bahwa jika dia berada di Jakarta, dia tak perlu pulang lagi ke Washington DC, AS dan menjadi menteri saja di Indonesia.
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut membuat Sri Mulyani kaget.
"Saya sampaikan ke Presiden Kim (Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim) juga kaget. Saya termasuk yang pergi mission tapi tidak balik lagi (ke AS)," kenang Sri Mulyani.
(Baca juga: Di Depan Pengusaha, Sri Mulyani: Di Depan Saya Kok Diam Saja. Silakan Mengeluh, Enggak Saya Periksa Pajaknya)
Keputusan Sri Mulyani untuk akhirnya menerima permintaan Presiden Jokowi hingga akhirnya dilantik sebagai Menkeu terjadi dengan cepat.
Bahkan, dia mengaku tak memiliki busana berwarna putih yang ditetapkan sebagai "dress code."
Presiden Jokowi pun mengabarkan kepada Kim tentang jabatan baru Sri Mulyani.
Pimpinan Bank Dunia tersebut akhirnya harus buru-buru menyampaikan kepada pimpinan Bank Dunia lainnya terkait keputusan itu.
Terkait alasan Sri Mulyani menerima tawaran Presiden Jokowi, dirinya mengaku yang menjadi pertimbangan tak lain adalah mendiang kedua orang tuanya.
(Baca juga: Banyak yang Memprotes Utang Pemerintah, Sri Mulyani: Semua Kena Macet Terus, Enggak Apa-apa?)
Sri Mulyani menuturkan, kedua orang tuanya pernah berpesan bahwa pekerjaan terbaik adalah berbakti kepada nusa dan bangsa.
Kedua orang tuanya pun pernah berpesan mengenai pentingnya bermanfaat bagi orang lain. Selama hidup, manfaatkanlah hidup untuk memberi.
"Mulai dari senyum dan ucapkan selamat pagi ke suami, ke anak sampai ke kerja yang baik sehingga bisa memberi lebih bagi orang lain. Itu pandangan yang sangat ajaib," tutur Sri Mulyani.
(Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Sri Mulyani Ungkapkan Alasannya "Pulang" ke Indonesia”.