Advertorial

Saksi Kunci E-KTP Meninggal Dunia Bunuh Diri di Amerika

Moh Habib Asyhad

Editor

Marliem adalah provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Beberapa kalangan menyebutnya sebagai saksi kunci dalam kasus ini.
Marliem adalah provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Beberapa kalangan menyebutnya sebagai saksi kunci dalam kasus ini.

Intisari-Online.com -Kasus megakorupsi e-KTP sepertinya akan sedikit menghadapi hambatan.

Menurut kabar yang beredar, Johannes Marliem, saksi kunci kasus korupsi itu, meninggal bunuh diri di Los Angeles, Amerika Serikat.

“Ada laki-laki besenjata menembak dirinya sendiri di sebuah rumah di Beverly Grove. Ia ditemukan tewas pada Kamis (10/8) waktu setempat,” tulis CBS Los Angeles, dilansir dari Detik.com.

(Baca juga:Setya Novanto, Dulu Jualan Beras, Pernah Jadi Model, Lalu Jadi Pimpinan Golkar, Lalu Ketua DPR, Kini Jadi Tersangka Korupsi E-KTP)

Untuk diketahui, Marliem adalah provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Beberapa kalangan menyebutnya sebagai saksi kunci dalam kasus ini.

kasus kematian Johannes Marliem juga tengah heboh diberitakan di media Los Angeles.

“Saya tidak tahu bagaimana menceritakannya tanpa terdengar gila, tapi dalam 24 jam terakhir, ada dua kasus kematian yang menegangkan di perumahan mewah Los Angeles (West Hollywood/Pacific Palisades),” demikian informasi yang Kontan dapatkan dari boards.4chan.org.

Diceritakan, kejadian pertama terjadi di rumah besar yang dimiliki Tamme McCauley, putri Melvin dan Bren Simon, dari Simon Property Group.

Kedua terjadi di rumah besar yang terdaftar atas nama Johannes Marliem, seorang pria yang mendonasikan uang kepada Partai Demokrat AS dengan jumlah yang sangat besar.

Padahal, ia bukan warga AS dan tidak ada yang tahu siapa dirinya.

(Baca juga:Kotak Hitam, Saksi Mata yang Tak Berwarna Hitam)

Menurut pihak kepolisian, kedua pria tersebut melakukan aksi bunuh diri, meskipun dilaporkan terdengar suara tembakan berkali-kali. Berdasarkan laporan media lokal, mereka belum berhasil mengidentifikasi siapa korbannya.

Kendati demikian, menurut sumber Kontan yang enggan diberitakan namanya, Johannes memang positif melakukan aksi bunuh diri. “Benar, kemarin,” katanya.

Artikel Terkait