Advertorial

Unik! Idap Sindrom Langka, Gadis Cilik Ini Memiliki Rambut yang Tidak Bisa Disisir

Ade Sulaeman

Penulis

Setiap wanita pasti mengidamkan untuk memililiki rambut yang indah, dan pastinya bisa disisir. Tidak demikian dengan gadis cilik dari Melbourne ini.
Setiap wanita pasti mengidamkan untuk memililiki rambut yang indah, dan pastinya bisa disisir. Tidak demikian dengan gadis cilik dari Melbourne ini.

Intisari-Online.com – Lihatkah rambu, Shilah Yin (7 tahun) dari Melbourne, Australia, ini.

Rambut pirangnya seperti gambaran orang yang tersetrum aliran listrik di film-film.

Namun, ini bukan film, karena begitulah aslinya rambut Shilah. Ia memiliki sindrom ‘rambut tidak bisa disisir’.

Shilah adalah satu dari 100 orang di dunia dengan kondisi rambut demikian.

Bukannya tumbuh ke bawah, rambutnya keluar dari kulit kepala ke berbagai arah yang membuatnya tidak bisa disisir.

(Baca juga: Kasihan! Akibat Sindrom Langka, Anak Ini Tak Bisa Menahan Lapar. Sampai-sampai Tisu Toilet Pun Dimakan)

Ketika lahir, rambut Shilah tumbuh normal dengan warna kemerahan seperti stroberi.

Namun, orangtuanya menyadari ada keanehan pada rambut anaknya saat ia berusia 3 bulan.

Sejak itu rambut Shilah tumbuh lurus ke atas dan menjadi pirang. Gadis cilik itu sendiri baru menyadari keanehan rambutnya saat berusia 4 tahun.

Ia menyadarinya setelah mendapat banyak perhatian dari anak-anak lain dan juga orang dewasa.

Awalnya ia sulit menerima hal ini, tetapi setelah orangtuanya mengatakan bahwa rambutnya adalah spesial, ia mau menerima keunikan itu.

(Baca juga: Wanita Ini Menderita Sindrom Langka yang Membuatnya Berbau Seperti Ikan)

Menurut ibunya, Shilah menyukai rambutnya yang unik, tetapi hal itu terjadi setelah secara terus menerus diberikan pemahaman yang positif dari teman-teman dan keluarga.

“Sejak kecil, gadis kecilku sering bilang pada kami ia seperti seekor unicorn karena unicorn sangat spesial dan unik seperti dirinya.

Hal itu membuat kami menitikkan air mata,” cerita Celeste Yin kepada situs TODAY.

Karena rambutnya sangat sulit diatur, ia harus menyemprotkan cairan khusus ke rambut Shailah setiap pagi.

Diperlukan waktu 10-20 menit untuk menyisirnya dengan hati-hati dengan menggunakan sisir yang bergigi jarang.

Sedangkan ayahnya, mengeringkan rambutnya agar menarik dan halus seperti yang diinginkan Sheilah.

Ternyata, keluarga Sheila baru mengetahui tentang sindrom rambut tidak bisa disisir baru setahun terakhir ini.

Kini, mereka ingin mengedukasi sindrom tersebut dengan cara membuat akun khusus Sheila di Instagram.

Mereka sering memposting foto-foto Sheilah, tentunya dengan rambut uniknya, itu. Mereka juga menjawab pertanyaan tentang kondisi rambut anaknya.

Banyak diantara penanya yang menganggap keluarga Sheilah bercanda. Mereka cukup menjawab agar penanya itu mencari jawabannya di Google.

Menurut National Institute of Health, sindorm rambut tidak bisa disisir umumnya terjadi selama masa kanak-kanak.

Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak dengan rambut pirang keperakan atau rambut berwarna merah.

Sindrom ini dipercaya sebagai keturunan dan ilmuwan percaya hal ini disebabkan beberapa gen yang mempengaruhi terbentuknya batang rambut.

Sementara, dari keluarga Sheilah tidak ada satupun yang mengalami rambut seperti gadis cilik tersebut.

Untuk diketahui, tidak ada obat-obatan untuk sindrom rambut tidak bisa disisir ini.

Namun ada beberapa bukti yang memperlihatkan ketika anak tumbuh besar, tekstur rambut mereka menjadi lebih mudah diatur dan bahkan ada yang menjadi normal kembali.

Artikel Terkait