Advertorial
Intisari-Online.com - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi kediaman Siti Jubaedah, istri dari seorang pria yang dibakar hidup-hidup di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (7/8/2017) pagi.
Kedatangannya untuk mengucapkan rasa bela sungkawa kepada istri korban yang memiliki anak kecil dan sedang hamil tujuh bulan itu.
"Saya datang ke sini untuk mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga. Semoga diberikan ketabahan dan kesabaran," ucap Dedi di hadapan istri dan keluarga korban, Senin.
Kedatangannya langsung mengundang warga setempat bergerombol mendatangi rumah kontrakan berpetak di sebuah gang lokasi korban tinggal bersama keluarganya selama ini.
Dedi mengaku saat ini fokus membantu proses kelahiran istri korban dan menanggung biaya sehari-harinya sampai kondisinya normal kembali.
"Sekarang kami fokus untuk membantu proses kelahiran istri korban yang akan ditanggung biayanya. Selain itu, kami akan menanggung biaya kehidupan sehari-harinya sampai bisa mapan dan membiayai sendiri," ujar Dedi yang juga bupati Purwakarta tersebut.
Dedi pun berharap kepada masyarakat untuk bisa lebih dewasa dalam menyikapi semua permasalahan selama ini.
Dirinya pun berharap jangan sampai kejadian main hakim sendiri terulang kembali.
Apalagi sampai mengeroyok dan menghilangkan nyawa seseorang dengan cara dibakar.
Sementara itu, Siti Jubaedah mengaku bahagia karena selama ini dirinya mendapatkan perhatian dari semua pihak setelah kejadian yang dialami suaminya.
Ia juga tak menyangka akan kedatangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke rumahnya.
(Baca juga: Kasus Pembakaran 'Maling' Amplifier: Hilangnya Asas Praduga Tak Bersalah?)
Padahal selama ini dirinya hanya mengetahui sosoknya dari pemberitaan televisi saja.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pak Dedi yang sudah peduli kepada keluarga saya. Saya doakan semoga amal baik Pak Dedi dibalas oleh Allah subhanahu wataala, amin," kata dia.
Sebelumnya, MA, suami dari Siti Juabedah, dibakar hidup-hidup setelah dituduh mencuri amplifier masjid di mushala Al Hidayah di Babelan, Kabupaten Bekasi.
Seorang pemilik toko di Pasar Muara Bakti, Noval, yang menyaksikan kejadian pembakaran tersebut mengatakan, MA sempat berteriak bahwa dia tidak bersalah.
“Dia (pelaku) bilang kalau nggak maling. ‘Saya enggak maling’ dia seringnya bilang itu,” ujar Noval kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2017).
Namun, ucapan MA tidak dipercayai massa. Massa tetap menghakimi MA berulang kali. Di tengah massa yang menghakimi MA, kata Noval, terdengar suara orang menimpali 'Maling mana ada mau ngaku'," ungkapnya.
Namun, sesuai pengakuan keluarga, MA sehari-harinya memang bekerja sebagai tukang servis elektronik dan jual beli amplifier bekas.
Istrinya menduga, suaminya sedang shalat di masjid tersebut dengan membawa amplifier untuk dibawa ke konsumen.
Namun, nahas suaminya malah dikira mencuri amplifier masjid.
(Irwan Nugraha)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Dedi Mulyadi Jamin Biaya Kehidupan Istri Pria yang Dibakar di Bekasi”.