Menopause biasanya bukan penyebab Bell’s palsy. Namun, para ahli mengingatkan bahwa stres dan fluktuasi hormon dapat membuat tekanan yang tidak semestinya pada sistem sarat, yang dapat mempengaruhi saraf wajah.
Sters, meski bukan faktor penyebab Bell’s palsy, namun ini meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisinya.
Jolie telah berterus terang tentang kepedihan perceraiannya, dan ketegangan terjadi pada hidupnya. Ia memiliki enam anak. Perbedaan pada pasangan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi.
“Atas permintaan anak-anak, kini saya mengikuti kelas memasak. Saat tidur di malam hari, saya berpikir, apakah saya melakukan pekerjaan yang baik sebagai ibu hari ini?”
Jolie menjadi berita utama di bulan Mei 2013 setelah mengungkapkan bahwa ia menjalani mastektomi ganda.
Tes gen yang dilakukannya menunjukkan bahwa ia membawa gen BRCA1, yang meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 65 persen. Lalu, ia memutuskan untuk mengeluarkan payudaranya dan melakukan rekonstruksi bedah demi mengurangi risikonya.
Dua tahun kemudian, Maret 2015, Jolie mengungapkan bahwa ia menjalani salepo-ooforektomi bilateral (pengangkatan ovarium) untuk mengurangi risiko kanker ovarium.
Bagaimana penanganan Bell’s palsy?
Siapapun yang merasakan mengalami kelumpuhan pada wajah harus segera pergi ke rumah sakit, karena bisa menjadi gejala ada sesuatu yang lebih serius seperti strok atau tumor.
Sekitar 70 persen penderita Bell’s palsy dapat pulih total, dengan atau tanpa perawatan. Pengobatan biasanya terdiri dari pijat wajah, atau seperti yang dilakukan Jolie, dengan akupunktur.
Dalam beberapa kasus, dokter meresepkan steroid untuk mengurangi pembengkakan. Namun, ini sedikit kemungkinannya.
Kebanyakan gejala yang dialami sekitar dua sampai tiga minggu. Namun, pemulihan lengkap bisa memakan waktu antara tiga dan enam bulan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR