Mendengar kabar itu, Nyegaard langsung terbang untuk memastikannya.
"Seorang seniman lokal mengantarkan saya ke pantai di tengah malam, dan dia menyoroti lampu mobil pada ikan in. Teka-teki itu menjadi sebuah gambar yang jelas," ujarnya.
Dipublikasikan dalam Zoological Journal of the Linnean Society, Nyegaard dan koleganya menjelaskan bahwa spesies baru bernama Mola tecta tersebut dapat ditemukan di perairan dingin Selandia Baru, selatan Cile, Afrika Selatan dan pantai tenggara Australia.
Lalu, berbeda dengan dua spesies mola mola lainnya, M tecta memiliki tubuh yang halus dan ramping serta tidak punya moncong yang menonjol.
Di antara sirip samping, bagian atas, dan bawah, ada potongan kulit yang fleksibel.
Untuk mengonfirmasi kebaruan M tecta, Nyegaard bersama timnya juga meneliti naskah-naskah lama hingga abad ke-16.
Hasilnya, ikan berhasil lolos dari mata para ahli taksonomi selama hampir tiga abad.
Namun, teka-teki belum sepenuhnya terjawab.
Nyegaard masih harus memeriksa 27 sampel dari mola mola yang terdampar lainnya.
Selain itu, dia juga masih ingin mencari tahu lebih banyak tentang distribusi dan kebiasaan makan spesies ini dengan bantuan penanda satelit.
(Lutfy Mairizal Putra)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR