Intisari-Online.com - Peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Irma Shita Arlyza, menemukan spesies baru pari bercorak macan.Spesies baru yang ditemukan ini dinamai pari tutul kecil karena coraknya yang terdapat pada bagian punggungnya mirip macan tutul.
Spesies baru yang ditemukan dinamai pari tutul kecil (Himantura tutul) karena corak mirip macan tutul yang terdapat pada bagian punggungnya.
"Spesies baru ini berbeda dengan spesies pari tutul lainnya karena coraknya yang berbentuk segi delapan dan kecil-kecil," kata Irma dalam diskusi media di LIPI, Kamis (3/4).
Corak punggung pari tutul kecil baru ini juga cenderung tidak beraturan. Irma mengatakan, coraknya menyerupai sarang lebah.
"Berbeda dengan spesiesHimantura leopardayang tutulnya segi delapan besar dan lebih beraturan," ungkapnya.
Penemuan ini menunjukkan bahwa ikan pari Himantura uarnak merupakan spesies kompleks yang terdiri dari empat spesies.
Tiga spesies telah ditemukan sebelumnya, yaituHimantura uarnak,Himantura undulata, danHimantura leoparda.
PenemuanHimantura tutulmenambah keankekaragaman pari tutul yang banyak tersebar di wilayah Laut Jawa, perairan selatan Jawa, Sulawesi, dan utara Bali.
Irma menuturkan, jenis baru Himantura ini ditemukan lewat analisis DNA. Sejumlah 113 individu dikoleksi kemudian dianalisis secara genetik.
Lewat urutan gennya, Irma dan rekannya berhasil mengetahui bahwa Himantura tutul merupakan spesies berbeda.
Pari tutul sebenarnya spesies yang tak asing bagi warga Indonesia. Spesies ini telah banyak dimanfaatkan.
"Dari dagingnya yang untuk sumber protein, kemudian kulitnya yang bisa untuk tas. Kalau kulitnya tipis, bisa dipakai untuk kerupuk.
"Bahkan, bagian dalam tubuhnya pun dimanfaatkan untuk pakan. Saat ini, sudah ada pemanfaatkan bagian dalam tubuh pari tutul sebagai pakan lele dumbo," imbuh Irma.
Saat ini, penelitian tentang pari tutul kecil terus berlanjut. Irma terus menyelidiki penyebarannya.
"SpesiesHimantura uarnaksaat ini hanya ada di Indonesia tengah. Kita akan verifikasi apakah spesies ini memang hanya ada di lokasi itu atau tidak," katanya. (nationalgeographic.co.id)