Tak Hanya Nama Grup Musik Rock Alternatif, Radiohead Kini Juga Nama Seekor Semut Spesies Baru

Moh Habib Asyhad

Editor

Semut Radiohead, semut spesies baru yang ditemukan di Hutan Amazon.
Semut Radiohead, semut spesies baru yang ditemukan di Hutan Amazon.

Intisari-Online.com -Seekor semut spesies baru yang baru saja ditemukan sekelompok ilmuwan di sebuah perkebunan jamur ini punya nama yang gahar: Sericomyrmex radioheadi.

Supaya lebih mudah, mari kita panggil saja: semut Radiohead.

Nama itu dipilih oleh para ilmuwan untuk menghormati baik musik maupun aktivitas band itu seputar peruhan iklim.

(Baca juga:Tak Ditemani Ibu Saat Sakit, Anak Putri Keraton Solo: Kraton Itu Istana atau Penjara?)

Spesies unik ini, ditemukan di salah satu titik di hutan hujan Amazon bagian Venezuela, Amerika Selatan.

Disebutkan dalam jurnal ZooKeys, semut yang sejatinya kurang populer ini disebut punya garis kekerabatan dengan semut pemotong daun lain yang lebih populer.

Meski demikian, semut Radiohead ini setidaknya merupakan spesies kedua yang diberi nama dari band rock, di bulan ini. Sebelumnya ada udang pistol dengan Synalpheus pinkfloydi—yang, tentu saja, terinspirasi dari Pink Floyd.

Ana Jesovnik, salah satu penemu semut Radiohead
Sericomyrmex radioheadi termasuk dalam genus “semut sutra”. Genus ini juga meliputi semut yang bisa menanam makanan mereka sendiri.

Ted R. Schultz dan Ana Jesovnik, keduanya dari Smithsonian Institute’s Ant Lab di Washington DC.

Mereka bilang, mereka menemukan tiga spesies baru semut sutra itu sembari mengumpulkan spesies-spesies lain di Amerika Tengah dan Selatan.

Mereka juga sedang merevisi genus Sericomyrmes berdasarkan data sekuens DNA dari fitur tubuh mereka.

Seperti disebut di awal, kedua peneliti itu menamai semut baru ini dengan Radiohead untuk menghormati musik mereka.

(Baca juga:Merasa Ada yang Tidak Beres Pada Kendaraan? Jangan Lintasi Jalur Puncak!)

“Tapi yang lebih penting, kami mengakui upaya konservasi mereka, terutama dalam meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim,” ujar Jesovnik.

Sebagai informasi, salah satu pentolan Radiohead Thom Yorke sudah sejak lama melakukan kerja-kerja advokasi terkait pemanasan global.

Pada 2008 lalu, Radiohead juga menyelenggarakan tur dunia bertajuk “Carbon-neutral”. Dan pada 2015, Yorke menandatangani surat terbuka yang mendesak para pemimpin dunia untuk menyetujui Paris Climate Agreement.

Thom Yorke, sejak lama diketahui punya kepedulian terhadap isu pemanasan global
Yorke juga punya kecenderungan meretuit cuitan Bill McKibben, seorang aktivis lingkungan terkemuka.

Kembali ke soal semut. Para peneliti menemukan semut itu dengan tubuh yang tertutupi lapisan putih seperti kristal—sebuah fitur yang tidak diketahui sampai tim peneliti mengujinya menggunakan mikroskop elektron.

Tapi tidak semua jenis semut Radiohead punya lapisan kristal itu, yang betina saja.

Jesovnik dan Schultz mengatakan, masih belum jelas apa fungsi lapisan itu. termasuk, apakah lapisan ini berperan melindungi si semut dari parasit yang ada di perkebunan jamur.

Mari kita tunggu kelanjutannya…

Artikel Terkait