Guru mengalihkan pandangannya tanpa takut ke arah harimau, mengosongkan pikirannya dari semua pikiran, dan memasuki keadaan meditasi yang dalam.
Dalam kesadarannya, dia memeluk segala sesuatu di alam semesta, termasuk harimau. Dalam keadaan ini kesadaran guru menjadi satu dengan kesadaran akan harimau.
(Baca juga: Benarkah Penyakit Menular Seksual dapat Ditularkan di Kolam Renang?)
Sementara itu murid tersebut mulai menggigil ketakutan, karena harimau sudah cukup dekat, siap melompati mereka.
Dia takjub melihat bagaimana gurunya bisa tetap begitu tenang dan terlepas dalam menghadapi bahaya.
Sementara guru terus bermeditasi tanpa rasa takut. Setelah beberapa saat, harimau secara bertahap menurunkan kepala dan ekornya dan pergi.
Murid itu bertanya kepada gurunya dengan takjub, "Apa yang Guru lakukan?"
"Tidak ada. Saya hanya membersihkan semua pikiran dari pikiran saya dan mempersatukan diri saya dengan semangat harimau. Kita menjadi bersatu dalam damai di tingkat spiritual.
(Baca juga: Kisah John Lennon: Warisan Tidak Hanya Berupa Materi)
Harimau merasakan ketenangan, kedamaian, dan kesatuan batin dan tidak merasakan ancaman atau kebutuhan untuk mengekspresikan kekerasan, dan begitu berjalan pergi."
"Ketika pikiran diam dan tenang, kedamaiannya secara otomatis ditularkan ke segala sesuatu dan semua orang di sekitar kita, yang sangat mempengaruhi mereka,” guru itu menyimpulkan.
Kita memiliki alat mental dan kekuatan batin untuk menciptakan kehidupan yang bahagia, sukses, terpenuh, dan kedamaian batin.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR