Intisari-Online.com – Guru dan muridnya sedang berjalan dari satu desa ke desa lain. Ketika itu tiba-tiba mereka mendengar suara deru di belakang mereka.
Sambil mengalihkan tatapan mereka ke arah suara deru tersebut, mereka melihat seekor harimau besar di belakang mereka.
Hal pertama yang ingin dilakukan murid itu adalah melarikan diri.
Tapi karena ia telah belajar dan mempraktekkan disiplin diri, ia bisa menghentikan dirinya untuk tidak berlari, dan menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh gurunya.
“Apa yang harus kita lakukan Guru?” tanya murid itu.
(Baca juga: Pikiran Tenang Ciptakan Damai)
Guru memandang murid itu dan menjawab dengan suara tenang, "Ada beberapa pilihan.
Kita bisa mengisi pikiran kita dengan ketakutan yang melumpuhkan sehingga kita tidak bisa bergerak, dan membiarkan harimau itu melakukan apa saja yang menyenangkannya.
Kita bisa pingsan. Kita bisa melarikan diri, tapi kemudian akan mengejar kita. Kita bisa melawannya, tapi secara fisik itu lebih kuat dari kita.
Kita bisa berdoa kepada Tuhan untuk menyelamatkan kita. Kita bisa memilih untuk mempengaruhi harimau dengan kekuatan pikiran kita, jika konsentrasi kita cukup kuat.
Kita bisa mengirimkannya cinta.
(Baca juga: Kedamaian di Dunia Ini Ditentukan oleh Kemurahan Hati Kita, Karena Itu Bermurah Hatilah!)
Kita juga bisa berkonsentrasi dan merenungkan kekuatan batin kita, dan kenyataan bahwa kita adalah satu dengan seluruh alam semesta, termasuk harimau, dan dengan cara ini mempengaruhi jiwanya.”
"Pilihan mana yang kamu pilih?" lanjut Guru.
"Anda adalah sang Guru. Anda memberitahu saya apa yang harus dilakukan. Kita tidak punya banyak waktu," jawab murid itu.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR