Diam-diam, Rusia Siapkan ‘Kereta Hantu’ dan ‘Rudal Nuklir Setan’ untuk Hancurkan AS dan Sekutunya

Ade Sulaeman

Editor

Peluncuran rudal Satan-2 dari kereta api
Peluncuran rudal Satan-2 dari kereta api

Intisari-Online.com - Meskipun Perang Dingin telah berakhir dan ditandai dengan pengurangan persenjataan nuklir oleh negara-negara Blok Barat dan Blok Timur, senjata pemusnah massal itu ternyata tetap diproduksi.

Rusia yang ketika Perang Dingin berakhir merupakan pihak yang dikalahkan karena banyak kehilangan sejumlah negara bagian rupanya tidak terima.

Rusia bahkan tetap ingin mewujudkan dirinya sebagai negara Uni Soviet yang pernah berjaya.

Kejayaan Uni Soviet sebelum bubar adalah pada kepemilikan persenjataan nuklir dalam jumlah besar.

Tapi jumlah senjata paling mematikan itu menurun drastis ketika Uni Soviet bubar di era kepemimpinan Presiden Mikhail Gorbachev (1988-1991).

(Baca juga: Gara-gara Mendengar Pidato Presiden Mereka, Warga Belarusia Pergi Bekerja dengan Telanjang. Kok, Bisa?)

Tapi di era kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, tampaknya permusuhan antara Rusia dan negara-negara Blok Barat yang dimotori oleh AS kambuh lagi.

Meskipun saat ini sebagai mantan negara Blok Timur, Rusia nyaris sendirian ternyata tidak membuat Presiden Putin gentar menghadapi ancaman militer dari Blok Barat.

Demi menyiapkan diri untuk menghadapi ancaman serangan AS dan sekutunya, Rusia saat ini secara diam-diam telah memiliki rudal nuklir jarak jauh (ICBM) Satan-2 yang jarak tembaknya mampu menjangkau daratan AS.

Rudal nuklir setan yang beratnya 100 ton itu dilukiskan oleh Putin mampu menghapus New York atau London dalam sekejap mata.

Bahkan jika terjadi perang nuklir antara Rusia dan AS, Putin memastikan tidak akan ada mahluk di dunia ini yang selamat. Semuanya musnah alias kiamat.

(Baca juga: Eks Bintang Porno Thailand Ini Bertemu “Sugar Daddy” Berusia 70 Tahun, Semua Berkat Doa dan Meditasi)

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip kantor berita Rusia, Pravda, rudal-rudal nuklir Satan-2 telah diproduksi sejak tahun 2009 di komplek rahasia Barguzin.

Sebagai rudal nuklir sangat mematikan ketika diluncurkan, Satan-2 tidak menggunakan kendaraan tempur seperti truk raksasa atau tank, tetapi menggunakan kereta api yang memiliki teknologi siluman sehingga mendapat julukan kereta api hantu.

Kereta api hantu itu bisa menempuh perjalanan sejauh 2.400 km setiap harinya sehingga bisa menyerang negara-negara Eropa tanpa diketahui posisinya oleh satelit pengintai.

Jadi sesungguhnya dibandingkan ancaman rudal nuklir Korut yang masih kelas ‘’kampungan’’, AS dan sekutunya sedang dalam kondisi sangat terancam oleh rudal Rusia Satan-2 yang daya hancurnya jauh lebih mematikan.

Tidak hanya AS dan sekutunya yang terancam oleh rudal Satan-2 yang bisa menjangkau sasaran berjarak lebih 10.000 km itu, tapi juga dunia dan seisinya.

Artikel Terkait