Intisari-Online.com - Saat ini, informasi hoax masih belum bisa dibendung sepenuhnya.
Selama masyarakat masih tidak penuh pertimbangan saat menyebarluaskan informasi dan selama masih ada pihak tak bertanggung jawab yang terus membuat isu bohong itu, maka selama itu pula hoax akan terus ada.
Karena itulah sebagai masyarakat yang menerima terpaan berbagai informasi harus belajar untuk memilah, informasi mana yang benar dan yang tidak benar.
Ketahahan masyarakat pada berita hoax yang perlu kita tingkatkan saat ini.
Pertama kenali ciri-ciri hoax kesehatan itu.
(Baca juga: Berani Beri Janji Kesembuhan Secara Instan, Salah Satu Ciri-ciri Hoax Seputar Kesehatan)
Biasanya berita bohong ditandai dengan judul informasi yang sensasional, menggunakan kata-kata provokatif seperti “Ayo lawan..”, “Sebarkan agar…”.
Bahkan ada juga informasi yang tidak segan menggunakan kalimat-kalimat agama.
“Judulnya bombastis dan mustahil, seolah-olah informasi itu yang paling benar, itu ciri-ciri hoax!” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), drg. Oscar Primadi, MPH
Kedua, sumber berita dalam informasi hoax biasanya tidak jelas asal-usulnya.
Bahkan ada juga yang tidak bersumber. Contohnya disebutkan informasi itu berasal dari dokter dari luar negeri. Tapi tidak dicantumkan nama, asal, serta institusinya.
(Baca juga: Hati-hati 14 Informasi Kesehatan Ini Hoax! Jangan Pernah Mau Dibohongi)
Informasi soal obat ajaib tertentu juga sering didasarkan dari penelitian. Namun tidak jelas nama peneliti, judul peneliti, dan publisher dari penelitan tersebut. Hal inilah yang perlu diwaspadai.
Karena riset dan penelitian sebagai bukti ilmiah pun terkadang bisa dipalsukan. Ada orang yang sengaja menggunakan mana penelitian atau lembaga penelitian tertentu namun kenyataannya tidak.
Ketiga, ketika menerima pesan kesehatan yang mencurigakan, sebaiknya segera lakukan pengecekan terhadap konten informasi tersebut.
Salah satunya melalui pengecekan di internet maupun di buku.
Kita dapat mengecek kebenarannya pada media online terpercaya. Lebih baik lagi jika memiliki akses, dapat dicek di jurnal kesehatan terpercaya seperti Mayo Clinic dan WebMD, yang memiliki tanda Hon Code yang biasanya terletak di bagian bawah halaman website.
(Baca juga: Mengapa Kita Bisa Percaya Begitu Saja Terhadap Berita ‘Hoax’ Seputar Kesehatan?)
Dari Kemenkes RI juga bisa. Masyarakat dapat menghubungi Kemenkes RI untuk melakukan pengecekan informasi kesehatan.
Pada hotline 1500567 yang buka 24 jam untuk melayani masyarakat.
Lebih gampang lagi, Kemenkes juga aktif menjawab pertanyaan melalui Twitter Kemenkes RI di @KemenkesRI.
Biasanya administrator akan menyediakan informasi bahkan tautan-tautan untuk menjawab pertanyaan seputar kesehatan.
Jangan takut pula untuk bertanya langsung pada dokter yang memang pakar kesehatan.
Jangan bertanya pada orang yang tidak menguasai masalah.
palagi sekarang ini akses untuk dokter lebih luas dan terbuka.
Jika ada kenalan dokter, bisa langsung ditanyakan.
Jika pun tidak, boleh langsung bertanya pada dokter di pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.