"Kemudian kami berjabat tangan dengan tetangga kami di masjid untuk menghapus perasaan bersalah di antara kami. Ini adalah kesempatan yang suci, dan kami harus mulai dengan hati yang bersih."
Sultan mengatakan, dari masjid mereka pergi ke rumah kakeknya, di mana paman dan keluarga lainnya bergabung di sana untuk menikmati hidangan hari raya.
"Ini adalah rumah besar keluarga tempat semua orang berkumpul di dalam keluarga. Setelah jabat tangan, kami saling mengucapkan selamat Idul Fitri."
"Kami biasanya memberi anak-anak 'eidiyya' yakni sejumlah uang diberikan oleh anggota keluarga yang lebih tua kepada anak-anak. Ini untuk membuat mereka bahagia," tambahnya.
(BACA JUGA: Tahi Lalat Pembawa Berkat)
Setelah itu, mereka mengunjungi kerabat yang tidak bisa datang untuk pertemuan keluarga dengan alasan tertentu di kemudian hari.
"Kami selalu berusaha memastikan untuk mengunjungi semua kerabat kami."
"Saya kenal beberapa teman yang berasal dari kota lain, tapi tinggal di sini di Riyadh. Mereka semua pergi ke kampung halaman mereka setiap Idul Fitri."
"Tidak ada yang mau melewatkan pertemuan keluarga terutama pada acara suci ini," ungkap Sultan, seperti dilansir laman Saudi Gazette.
"Lalu, kami pulang ke rumah untuk tidur siang. Di malam hari, saya pergi bersama keluarga saya ke restoran atau tempat hiburan, untuk dinikmati bersama keluarga," kata Sultan.
Hala, saudara perempuan Sultan, mengatakan, sebagai seorang gadis, dia pun mengikuti pola yang sama.
"Kita semua harus mengunjungi rumah kakek kita di mana semua orang datang."
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR