Intisari-Online.com – Berbeda dengan bayi yang lahir pada umumnya. Tres Johnson dari Missouri, Amerika Serikat lahir dengan kelainan duplikasi kraniofasial.
Kelainan ini membuatnya memiliki dua wajah dengan mata terbentang lebih jauh, lubang hidup terpisahkan, tapi bentuk kepala normal.
Kelainan ini juga berarti Tres menderita keterlambatan kognitif dan kejang sampai 40 kali per hari. Bahkan pada satu titik, Tres pernah menderita kejang lebih dari 400 kali per hari.
Prediksi dokter hidup Tres tidak akan lama. Untuk bertahan hidup, Tres harus menjalani banyak operasi untuk menutup celah di wajahnya, membentuk kembali tengkoraknya, dan menghilangkan tekanan pada otaknya.
Melihat kondisi anaknya, orangtuanya, Brandy dan Joshua, harus menerima beragam perkataan kurang menyenangkan dari orang-orang disekitarnya. Mereka diminta ‘membunuh’ atau ‘membuang’ anak mereka.
(Baca juga: Punya Kemampuan ‘Ajaib’, Casing Smartphone Ini Diprediksi Bakal Jadi Incaran Pencinta Kopi)
(Baca juga:Keajaiban Tersembunyi di Balik Tempe, Daging Saja Kalah)
David A. Staffenberg, MD, ahli bedah plastik rekonstruktif anak-anak di NYU Langone mengatakan, tentu sangat menyakitkan mendengar orang-orang berbicara seperti itu tentang anak kita.
“Tapi memang tidak ada yang bisa kami lakukan,” ungkap David sedih dilansir metro.co.uk.
Namun diagnosis itu tidak terbukti. Tres mampu bertahan selama 13 tahun. Ia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 13 pada 6 Juni 2017 kemarin.
“Sangat menyenangkan dan emosional kami dapat merayakan ulang tahunnya. Saya cemas sekaligus bahagia,” ucap Brandy.
“Kami tidak pernah mengira ia akan bersama kali sampai hari ini. Kami sangat bersyukur ia mampu berjuang untuk bertahan hidup,” tutur Joshua.