Intisari-Online.com – Kepulauan Karimunjawa berpenduduk 3.795 jiwa dan 75 km di utara Jepara, Jawa Tengah, meski terisolasi dari daratan Jawa, menyimpan misteri dan terkenal berkat pohon dewadaru.
Koresponden Intisari di Jawa Tengah B. Soelist, menuturkan salah satu sisi kekeramatan pohon yang lahir dari mitos masyarakat.
--
(Baca juga: Pesawat Tanpa Awak Ini Disebut Sang Malaikat Pencabut Nyawa, Kini Kemampuannya Kian Sakti)
(Baca juga: Nyai Roro Kidul, Kisah Gaib Rakyat Jelata yang Kemahsyurannya Tembus Waktu)
(Baca juga: Pak Harto, Dunia Gaib, Supranatural dan Spiritualisme Jawa)
Suatu ketika seorang ayah murka, melihat putranya membangkang perintahnya. Putra kesayangan itu diusir dan tidak diperbolehkan tinggal di Pulau Jawa lagi. Lelaki nakal itu sedih hatinya.
Dia tinggalkan Gunung Muria - menuju samudera luas. Berhari-hari perahu yang ditumpanginya dihantam badai, diterpa gelombang, sampai akhirnya terdampar pada sebuah pulau kecil yang sepi.
Diam-diam dari puncak Gunung Muria, sang ayah mengamati pulau kecil tempat putranya terdampar itu. Pulau itu kelihatan kremun-kremun (samar-samar) dilihat dari Jawa.
Demikian akhirnya kini terkenal dengan sebutan Karimunjawa.
Alkisah, anak ini terus melangkah, dia berjalan dengan kedua tongkatnya. Di tengah hutan, tepatnya di Desa Nyamplungan, dia beristirahat.
Kedua tongkat ditancapkan, dan ... ajaib sekali, tongkat itu berubah menjadi dua pohon besar. Pohon ajaib itu dinamai dewadaru yang artinya anugerah dari dewa.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR