Advertorial

Lion Air Pernah Telantarkan Penumpangnya Selama 3 Hari karena Pesawatnya Menabrak Burung

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Terlepas dari insiden memilukan ini, sebelumnya pihak Lion Air juga pernah terlantarkan ratusan penumpang pada 18 Februari tahun 2015.
Terlepas dari insiden memilukan ini, sebelumnya pihak Lion Air juga pernah terlantarkan ratusan penumpang pada 18 Februari tahun 2015.

Intisari-Online.com- Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan hilang kontak setelah take off dari bandara Soekarno-Hatta pada Senin (29/10) pukul 6.20 WIB.

Pesawat yang dijadwalkan akan mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 itu kehilangan kontak serta tidak terlihat di radar sejak pukul 6.33 WIB.

Tak lama kemudian, Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh.

Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Yusuf Latif, selaku Humas Basarnas mengatakan bahwa pesawat Lion Air JT 610 dipastikan jatuh di Laut Jawa, persisnya di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh: Inilah yang Bisa Sebabkan Pesawat Jatuh

Terlepas dari insiden memilukan ini, Lion Air memang dikenal mempunyai track record buruk dalam hal pelayanan terhadap penumpang.

Kasus pada 18 Februari 2015 lalu salah satunya.

Saat itu,ratusan penumpang terlantar di terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, tanpa ada penjelasan dan kepastian.

Kemudian Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait menjelaskan bahwa ada tiga pesawat yang mengalami gangguan karena telah menabrak burung.

Delayed panjang selama tiga hari ini mengakibatka situasi yang tidak terkendali.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh, Ini Tips dari Pilot yang Bisa Membantu Anda Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Kecelakaan Pesawat

Edward pun membuktikan bahwa burung menjadi alasan Lion Air delay.

Hal itu diketahui dari bau bangkai burung yang ditemukan pada bagian luar pesawat.

"Burung di Semarang, waktu pilot landing ada indikator enggak bisa tahu kejadiannya dimana," ujar Edward tida tahun silam.

"Ketemunya di Semarang bau daging, memang ada bulu burung, tapi tidak bisa di klaim di Bandara Semarang karena kejadian diatas. Di Cengkareng juga ditemukan secara fisik, yang jelas pas landing normal," papar Edward.

Baca Juga : Lion Air JT610 Jatuh: Kotak Hitam, Komponen Inti untuk Menguak Kecelakaan Pesawat yang Sebenarnya Berwarna Oranye

Menurut Edward, setelah menabrak burung, pesawat Lion Air mengalami getaran.

Jika hal tersebut terjadi, Lion Air tidak menerbangkan pesawat sampai pemeriksaan dan perbaikan selesai.

Yang jelas pada saat itu ada indikasi terjadi vibrate blitz engine yang mereka belum ketahui di mana kejadiannya.

Edward pun mengakui kesalahannya waktu itu bahwa karena menabrak burung, Lion Air tidak cepat mengambil keputusan untuk membatalkan jadwal penerbangan.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh Menambah Daftar 9 Kecelakaan Pesawat di Indonesia Selama Dua Tahun Terakhir, Ini Datanya

Artikel Terkait