Perokok, tapi tidak kena kanker paru
Dr Elisna Syahruddin, SpP(K), PhD mengatakan, ada beberapa faktor risiko penyebab kanker paru. Seseorang yang berusia di atas 40 tahun berisiko lebih tinggi.
Namun, umur tak selalu menjadi patokan. Elisna menyebut, beberapa tahun terakhir sering ditemukan pengidap kanker paru yang usianya masih 30 tahunan.
Menurut Elisna, selalu ada potensi tumbuhnya sel kanker paru di dalam tubuh manusia. Namun, hal itu bisa disembuhkan oleh tubuh dengan sendirinya.
Setiap waktu, manusia menarik dan mengeluarkan napas. Dalam momen tertentu terdapat mukosa atau selaput lendir di saluran pernapasan dari hidung hingga ke bronkus yang rusak. Kalau jumlahnya sedikit, tubuh masih bisa memperbaikinya.
"Kalau ada yang slip, dia menjadi tidak normal, yaitu bibit-bibit kanker. Tapi, tidak segampang itu menjadi kanker. Ada mekanisme tubuh sendiri untuk menghilangkan yang tidak normal tadi. Maka tidak semua orang terkena kanker," kata Elisna.
Meski begitu, bagi Anda yang merokok jangan lantas bersantai dan tidak memikirkan risiko yang akan terjadi. Risikonya tetap lebih besar pada perokok.
Menurut Elisna, setiap hari perokok mengiritasi dengan intensitas tinggi yang menyebabkan perubahan jaringan dan sel di saluran pernapasan. Hal ini memicu terjadinya sel kanker paru.
Elisna menyebut, perokok salah mengartikan rendahnya kandungan nikotin (pada rokok). Ketika melihat label tersebut, perokok cenderung merasa lebih aman dari penyakit dan mengonsumsi lebih banyak rokok.
Nyatanya, nikotin hanya salah satu zat karsinogen yang memicu terjadinya kanker paru.
"Nikotin itu lebih dominan kepada adiksi atau kecanduannya. Semakin lemah kadar yang diberikan, orang yang ketagihan jadi cenderung merokok lebih banyak. Akibatnya, iritasinya lebih banyak, dan risikonya lebih tinggi," kata Elisna.
Jika Anda sadar dan ingin berhenti merokok agar sehat, itu adalah pilihan tepat. Namun, Elisna mengingatkan, dibutuhkan waktu setidaknya 15 tahun setelah berhenti merokok agar kondisi paru sama dengan orang yang tidak merokok.
Baca Juga : Istri Indro Warkop DKI Meninggal Dunia: Walau Perokok Pasif, Wanita Lebih Rentan Terkena Kanker Paru
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR