Cruz mengatakan, barang-barang sumbangan ini meliputi pakaian bekas, popok, sabun, sampo, barang kaleng, dan obat-obatan.
Barang-barang tersebut berasal dari Belgia, London dan Norwegia dan sudah tidak aman untuk digunakan.
Baca Juga : Ide Gila AS: Saat Bom Nuklir Ditembakkan ke Angkasa untuk Hancurkan Badai pada 1952
Cruz juga mengatakan, sementara pemberi sumbangan gagal dalam mengurus pembebasan pajak dari Departemen Keuangan Filiphina, tiga instansi sebagai penerima barang juga gagal membayar Bea Cukai.
“Ini dimaksudkan untuk disumbangkan untuk korban Yolanda di Cebu. Tapi itu tidak diproses karena donor tidak mau membayar pajak dan pada saat yang sama dia tidak punya izin. Dia tidak punya pengecualian. Ini sangat disayangkan," kata Cruz.
Pengiriman tiba di CIP pada Januari 2014 lalu, dua bulan setelah badai Yolanda menerjang wilayah Cebu utara dan sebagian wilayah Visayas.
Source | : | inquirer.net |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR