Gara-gara awalnya, Lee menolak kebijakan bumiputra yang dianut Malaya. Sebaliknya, United Malays National Organisation (UMNO) yang berkuasa di Malaya khawatir dengan masuknya Singapura yang notabene sebagian besar penduduknya keturunan Cina.
Konfrontasi demikian keras sampai ada suara-suara di UMNO agar Lee ditangkap saja.
Kerusuhan rasial yang menyusul setelah itu akhirnya memaksa PM Malaya Tengku Abdul Rahman mengeluarkan Singapura dari Federasi Malaysia itu. Betapa pun Lee mengupayakan kompromi, 7 Agustus 1965 "akte perceraian" itu terbit juga.
Sebuah tamparan besar bagi Lee. Ibarat bayi prematur, Republik Singapura lahir pada tanggal 9 Agustus 1965.
Menyusul kemerdekaan itu, selama berhari-hari Lee Kuan Yew sulit tidur dan tidak enak badan. Sampai-sampai PM Inggris Harold Wilson ikut prihatin. Lee dan rekan-rekannya segera mengambil langkah-langkah strategis, seperti menjadi anggota PBB (1965), ikut mendirikan ASEAN (1967), dan memperbaiki relasi dengan Indonesia.
Ibarat seorang ayah, Lee keras dan disiplin. Singapura adalah negara yang "lahir tanpa". Tanpa sumber daya alam, tanpa sumber air, tanpa kekuatan militer, dan tanpa-tanpa yang lain.
Baca Juga : Lee Kuan Yew: Prabowo Pernah Berkelakar bahwa Dirinya Bisa Saja Melakukan Kudeta
Betapapun, beranjak dari titik nol, Lee menjadi lokomotif perubahan dan pembangunan sehingga berhasil menarik negara kota itu keluar dari keterbelakangan.
Ada beberapa kata sifat yang selalu berulang setiap kali orang berbicara tentang pemimpin yang satu ini: keras, disiplin, otoriter, tapi bersih dan jujur.
Remaja pemimpin keluarga
Putra sulung Lee Chin Koon dan Chua Jim Neo ini adalah generasi keempat imigran Cina di Singapura. la punya tiga adik perempuan dan satu adik laki-laki. Kakek buyutnya, Lee Bok Boon (lahir 1846) adalah orang Hakka berasal dari Dapu, Guangdong, yang hijrah ke Selat Malaka pada 1862.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR