"Tentu saja, perjalanan seperti itu lebih sulit sekarang, tetapi itu masih mungkin."
"Ketakutan dan keraguan adalah musuh utama. Itu membuat hidup kita lebih rumit."
Baca Juga : Jadi Idola Dunia Baru, Anthony Sinisuka Ginting Dapat Surat Mengharukan dari Relawan di China Open 2018
REUNI
Pradyumna mencapai Boras pada 28 Mei 1977 di mana dia akhirnya bertemu Charlotte lagi setelah 2 tahun berpisah.
Dia mengatakan bahwa itu benar-benar emosional baginya ketika dia bersatu kembali dengan Charlotte.
"Kami tidak bisa bicara. Kami hanya menangis dalam pelukan satu sama lain."
Untungnya, demi kebahagiaan Charlotte, orangtuanya bersedia untuk membengkokkan aturan yang tidak memungkinkan para bangsawan untuk menikahi orang dengan kulit gelap.
Pasangan itu menikah lagi pada tahun 1979 sesuai dengan undang-undang Swedia.
40 TAHUN KEMUDIAN
40 tahun telah berlalu sejak mereka bersatu kembali di Boras.
Meskipun menikah dengan Charlotte untuk waktu yang lama sekarang, Pradyumna mengatakan bahwa dia masih tidak bisa percaya pada keberuntungan dan kebahagiaannya.
Dia memiliki keraguan apakah dia bisa menaklukkan hati Charlotte jika mereka bertemu di masa sekarang di mana orang bertemu dan tetap terhubung melalui internet.
Tapi dia tidak pernah meragukan satu hal, "Nasib Anda adalah sesuatu yang Anda buat dengan tangan Anda sendiri."
Ketika ditanya tentang rahasia pernikahan seumur hidup mereka, pasangan itu menjawab bahwa tidak ada rahasia.
Satu-satunya hal penting dalam pernikahan adalah ketulusan, toleransi, dan rasa hormat.
Kisah cinta sejati mereka adalah contoh betapa mungkin semuanya terjadi ketika dua orang benar-benar saling mencintai.
Tidak ada yang bisa menghalangi jalan seseorang ketika dia di dalam cinta.
Kekurangan uang, jarak yang jauh, prasangka dan hal-hal lain hanya merupakan hambatan kecil jika Anda bertekad untuk membuat hubungan Anda berjalan dan bertahan. (Adrie P. Saputra)
Baca Juga : Polisi Ini Putuskan Pakai Kostum Pahlawan Super Sejak 6 Tahun Lalu, Alasannya Mengharukan
Source | : | Good Times |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR