Akhirnya, Pardyumna membeli sepeda bekas seharga 60 rupee (Rp 12 ribu), mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya dan berangkat ke Swedia hanya dengan 200 rupee (Rp 41 ribu) di sakunya.
Baca Juga : Kisah Menyentuh; Petugas Polisi yang Peduli pada Penyandang Cacat
Perjalanannya dimulai pada 22 Januari 1977 dan butuh waktu lima bulan.
Setiap hari, dia bersepeda sejauh 72 kilometer.
Pada saat dia sampai di Swedia, dia sudah bersepeda sejauh 9.656 kilometer!
"Saya sangat lelah. Kaki saya sakit tetapi keinginan saya untuk melihat Charlotte mendorong saya tetap maju."
"Seni saya menyelamatkan hidup saya, saya menggambar potret orang-orang, mereka membayar perjalanan saya, makanan, atau tempat untuk tidur di malam hari," katanya.
Pada saat itu, banyak negara tidak memerlukan visa untuk masuk yang memungkinkan perjalanan Pradyumna berjalan lancar.
Namun, ketika dia tiba di Swedia, imigrasi tidak mengizinkannya masuk ke negara itu karena pihak berwenang tidak percaya ceritanya.
Untungnya, Charlotte berhasil meyakinkan cerita Pradyumna dan dia akhirnya diizinkan masuk.
Ketika ditanya apakah mungkin atau tidak bagi generasi muda saat ini untuk bermigrasi ke negara lain seperti yang dia lakukan, Pradyumna berkata, "Ya. Jika Anda benar-benar ingin, semuanya menjadi mungkin."
Source | : | Good Times |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR