Akibatnya, dia dibawa ke sebuah rumah di daerah Lubang Buaya bersama enam perwira tinggi lainnya.
Di sana, dia ditembak mati dan mayatnya dibuang ke sebuah sumur tua bersama enam jasad perwira lainnya.
Tendean pun gugur sebagai salah satu korban peristiwa G30S/PKI dan ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1965.
Pasca kematiannya, Tendean secara anumerta dipromosikan menjadi kapten.
(Buku ‘Menyingkap dua hari tergelap pada tahun 1965: melihat peristiwa G30S dari Perspektif Lain’ – James Luhulima tahun 2006)
Baca Juga : Pencungkilan Mata dan Pemotongan Alat Vital di Film G30S/PKI Ternyata Tak Sesuai dengan Hasil Forensik
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR