Dalam kemunculannya itu, mereka, yang berasal dari alam lain itu, mengaku, "Kami adalah kami. Sulit menjelaskan kepada Anda. Saya tidak pernah jadi manusia, tak pernah menjadi hewan, tak pernah menitis.
Baca Juga : Melacak Penjahat via Telepati dan Ilmu Bingung: Memanggil Arwah Korban
Anda pernah melihat gambar dua anak yang sedang menyeberang jembatan? Di belakang mereka ada makhluk yang melindungi mereka. Bagi Anda, itulah saya, tapi tanpa sayap. Jika saya harus punya nama, panggil saya 'Teknisi'."
"Si Teknisi" ini mengaku sebagai wakil para teknisi yang berada di dunia lain, yang ditugasi untuk menjalin komunikasi antar-dimensi dengan manusia di Bumi.
la membuat para peneliti ITC tercengang dengan pengetahuannya yang luar biasa tentang elektronika, fisika, matematika, astronomi, pengetahuan umum, sejarah, dan bahkan masa depan. la punya daya ingat seperti komputer dan bisa bicara dalam banyak bahasa.
Hingga kini, penelitian ITC terus dilakukan di Amerika Serikat, Australia, Jepang, Brazil, dan Luksemburg. "Laboratorium komunikasi arwah" selama ini umumnya menggunakan alat-alat elektronik rakitan para peneliti itu sendiri.
Baca Juga : Beginilah ketika 154 Orang yang Pernah Mati Suri Menceritakan Pengalaman 'Kematiannya'
Yang menarik, pikiran kolektif para periset itu ternyata berperan lebih besar. Kerjasama spiritual antaranggota tim seperti membentuk sebuah jaring yang menangkap pesan dari dunia luar. Jika ada anggota tim yang berpikiran buruk, komunikasi antardimensi itu pun gagal.
Mereka meyakini, kemampuan manusia di Bumi sangat terbatas dalam menerima informasi dari alam arwah. Ibaratnya, makhluk dari dunia lain itu mengirim informasi seluas lautan tapi manusia di Bumi hanya menangkap secangkir saja.
Berdasarkan hasil komunikasi antardimensi itu, para peneliti ITC memperkirakan ada sekitar 60 miliar humanoid (makhluk mirip manusia) di alam arwah. Mereka meyakini ada planet lain yang memilki kehidupan selain Bumi.
Mereka juga yakin, persaudaraan dan persahabatan di Bumi akan terus berlanjut di alam arwah. Tidak ada orang sakit di sana, anggota badan yang putus kembali utuh, cacat tubuh kembali sempurna.
Umur rata-rata mereka 25 - 30 tahun. Manusia mati mengalami tidur selama kira-kira enam minggu waktu Bumi lalu mengalami peremajaan kembali di alam arwah.
Begitulah yang mereka percayai. Sekali lagi, ini di luar perkara benar atau salah. Ini hanya hasil dari pengamatan empirik. Ilmu pengetahuan, kalau boleh disebut begitu.
Baca Juga : Ternyata Banyak Hal Konyol Selama Perang Dunia II: Ketika Pesawat Kayu Nazi Dilawan Bom Kayu Sekutu
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR