Advertorial

Meski Namanya 'Little David,' Ini adalah Mortir Angkatan Darat AS Terbesar di Dunia

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Aulia Dian Permata

Tim Redaksi

Pada 1944, Departemen Perang Amerika Serikat berencana untuk menginvasi Jepang dan berharap dapat menghadapi benteng yang sangat kuat.
Pada 1944, Departemen Perang Amerika Serikat berencana untuk menginvasi Jepang dan berharap dapat menghadapi benteng yang sangat kuat.

Intisari-Online.com- Meski dinamai sebagai Little David, namun mortir ini tidaklah sama sekali kecil.

Pada 1944, Departemen Perang Amerika Serikat berencana untuk menginvasi Jepang dan berharap dapat menghadapi benteng yang sangat kuat.

Oleh karena itu, para pasukan akan membutuhkan senjata berat guna menyerang struktur seperti itu.

Segera spesifikasi dibuat dan tentara diperlengkapi senjata yang lebih besar dari senjata 16 inci (410mm) seperti yang ditemukan di kapal perang Iowa.

Baca Juga : Cerita Letnan 'Gila' Jack Churchill, Gunakan Panah Untuk Melawan Senjata Api

Senjata baru itu disebut Little David, yakni mortir dengan ukuran kaliber 36 inci (914mm).

Ia menjadi senjata terbesar yang pernah dibuat, mengalahkan senjata api Dora dan Karl Jerman.

Pertama kali digunakan untuk uji tembak bom selama Perang Dunia II, Little David dimodifikasi sebagai mortir pengepung.

Baca Juga : Tiga Tank Soviet saat Perang Dunia II: yang Terbaik, Terburuk, dan Terjahanam Semua Ada

Namun pada akhirnya Jepang menyerah sehingga invasi daratan menjadi tidak perlu dan Little David tidak pernah benar-benar digunakan dalam pertempuran.

Meski memiliki ukuran yang besar, efektivitas potensinya patut dipertanyakan karena jangkauan dan akurasinya yang terbatas.

Mortir ini diketahui mampu melontarkan proyektil seberat 1.700kg dengan jarak hampir mencapai 10km melalui tabung mortir raksasa.

Baca Juga : Kakak Syahrini Meninggal Tersengat Listrik: Kedua Orang Ini Justru Mengklaim 'Kebal Sengatan Listrik'

Lengkap dengan mekanisme tembak, di bawah tabung (laras) dibangunlah kotak besar yang harus dikubur untuk stabilitas sebelum menembak.

Litle David akan diangkut menggunakan dua tank traktor M26A1 artileri dan semi-trailer yang juga disebut 'Dragon Wagon.'

Traktor ini diberi nama TR-1 oleh prabikan mereka dan ditenagai oleh Hall-Scott Type 440 series 240bhp.

Saat bepergian, tabung mortir dan pangkalan rakitannya masing-masing akan dipisahkan terlebih dahulu.

Baca Juga : Pengakuan Tersangka Pelaku Pengeroyokan Haringga Sirla: Saya Hanya Membantu 'Bapak'

Unit Little David sendiri termasuk buldoser dengan derek dan sekop sember untuk menggali emplasemen.

Mortir besar bisa dirakit dan siap untuk digunakan dalam waktu 12 jam.

Pergerakannya masih jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan senjata artileri Jerman (820MM) terbesar yang diketahui perlu 25 gerbong kereta api untuk mengangkutnya.

Serta membutuhkan waktu tiga minggu untuk dirakit dan siap digunakan dan dioperasikan oleh sekitar 200 awak.

Mortir Little David ini masih memegang rekor untuk kaliber terbesr di antara semua senjata artileri modern.

Baca Juga : Beli Jet Tempur Paling Mematikan di Dunia, Armada Tempur Australia Makin Mengerikan

Artikel Terkait