Sebelum mengunggah suatu pernyataan, komentar, berita atau meme, bayangkan Kita menyodorkan semua itu langsung di hadapan orang yang dituju. Bayangkan apakah saat itu Kita benar-benar bisa menyampaikannya atau justru merasa ragu karena takut menyinggung perasaan.
Bila keraguan yang timbul, sudah tentu hal tersebut tidak perlu diunggah karena mungkin saja akan menyinggung orang tertentu.
“Yang harus selalu diingat adalah pesan yang akan disampaikan itu sama dengan komunikasi face to face dengan orang bersangkutan. Kalau face to face mau ngomong begitu tidak, kalau tidak ya jangan (diunggah ke media sosial),” ujarnya.
2. Pikirkan manfaatnya
Jika merasa bahwa pernyataan, komentar, berita atau meme yang akan diunggah itu tidak akan menyinggung orang lain, pikirkan dulu soal manfaatnya. Apakah hal yang ingin disebarkan itu bermanfaat untuk orang lain atau ternyata tidak ada gunanya.
“Kita kan bisa memikirkannya, mengolah informasi. Kalau memang informasi itu benar, lalu ditimbang apakah perlu atau tidak, apakah memiliki manfaat atau tidak,” ujar Donny.
3. Cek fakta, cari informasi bandingan
Hal yang lebih penting, sebelum bicara di media sosial, Kita harus lebih dulu memahami fakta dan mengolah informasi tersebut.
Ada banyak alat yang bisa dipakai untuk mencari tahu dan membandingkan informasi yang Kita miliki. Bisa saja menggunakan Google atau media lain. Namun intinya, pernyataan atau hal yang akan diunggah ke media sosial itu jangan sampai hanya merupakan kabar bohong (hoax).
“Ini soal literasi digital, yaitu kemampuan mengolah atau memanfaatkan informasi di media sosial, baik melalui Twitter atau lainnya. Seseorang mesti tahu cara membatasi konten yang diperlukan dan memilih informasi,” terang Donny.
“Cek dan ricek, klarifikasi dulu. Hal seperti ini mestinya otomatis dilakukan,” pungkas Donny.
Ingatlah, jika dulu ada ujaran “mulutmu harimaumu”, maka di era digital ini maka ujaran itu bertambah menjadi “jarimu harimaumu”. Kendalikanlah agar tidak menerkam kita.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR