Advertorial

Prahara Karnah Soekarta, Penyumbang Medali Asian Games yang Dituduh PKI hingga Alami Keajaiban Berganti Kelamin

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Pada Asian Games 1958 di Jepang, seorang atlet asal Ciamis berhasil menorehkan sejarah bagi Indonesia.

Ia adalah Karnah Soekarta, seorang atlet dari cabor lempar lembing yang berhasil menyabet medali perunggu bersama beberapa atlet lainnya.

Seperti, Ramang, Karnah, Habib Nasution serta beberapa atlet lainnya juga berhasil memperoleh medali perunggu.

Prestasi gemilang yang ditorehkan Karnah membuatnya dipuja-puja, saat dirinya pulang ke kampung halamannya.

Baca Juga :Rusia Punya 72 Kapal Selam, Masih Lebih Banyak Daripada Amerika Serikat

Bahkan, rombongan Karnah diiringi pawai yang begitu meriah bak pahlawan yang pulang membawa kemenangan.

Sayang, prestasi Karnah harus berakhir, sebab sejak saat itu dirinya justru mendapatkan masalah besar.

Namaya diskors oleh GABA (Gabungan Atletik Bandung) karena diduga menerima suap.

Meski dalam penuturannya, Karnah memang mengakui mendapatkan sejumlah uang namun bukan bentuk suap dalam kompetisi.

Baca Juga :Hebat, Pria Asal Filipina Ini Berhasil Buat ‘Mobil Terbang’, Bagaimana Cara Kerjanya?

Melainkan bantuan dari beberapa pihak untuk biaya pendidikannya di sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) Bandung.

Akibat masalah tersebut, Karnah tak lagi melanjutkan kariernya sebagai Atlet dan memilih fokus pada kuliahnya di IKIP Bandung sejak 1962.

Kisahnya semakin pelik kala tragedi 1965 meletus, sebagai loyalis Bung Karno Karnah ditangkap dan dipenjara di Kebonwaru, Badung.

Lebih dari itu, ia juga dikenal sebagai salah seorang pengurus Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) setempat.

Baca Juga :Shezy Idris Gugat Cerai Suami: Ini 8 Alasan Utama Istri Ingin Menceraikan Suaminya

Pada saat itu memang Gerwani memang dicurigai sebagai salah satu yang terlibat dalam Gerakan 30 September, dan dituduh sebagai tukang potong alat kelamin Jenderal.

Nasib Karnah berubah drastis, dulu ia dipuja bak pahlawan selanjutnya nasib tragis menghampirinya.

Rumah Karnah di Bandung dibakar Massa, hingga ia diceraikan suaminya lantaran Karya Natasasmita tak mau dianggap sebagai antek PKI.

Namun, setahun setelahnya ia dibebasakan dari Kebonwaru, pada tahun 1966, namun peristiwa Malari Tahun 1974 membutanya kembali mendekam di sel tahanan hingga 1978.

Baca Juga :Malam 1 Suro: Air Bekas Cucian Kereta Kencana Keraton Yogyakarta Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda

Prahara hidupya tak berhenti disitu saa sebuah kisah aneh bin ajaib sempat menimpa Karnah pada tahun 1981.

Ketika itu karnah berziarah di makam Bung Karno, ia tertidur dan bermimpi menikah dengan perempuan.

Ajaibnya hal itu memang benar-benar terjadi, Karnah mengalami perubahan fisik dari seorang wanita menjadi seorang pria.

Alat kelaminnya pun juga ikut berganti menjadi laki-laki, akibatnya pernikahnnya dengan Ganda Atmadja tahun 1978 berakhir.

Setahun kemudian, ia berganti nama menjadi Iwan Setiawan Setiadihardja Wirasaputra, dan menikah lagi dengan seorang wanita bernaa Pudji Astuti tahun 1981.

Kisah tersebut diberitakan oleh korean Pikiran Rakjat edisi 30 Desember 1981.

Perubahan fisik dari Karnah justru membuat orang tuanya gembira, pasalnya perubahan Karnah disebut-sebut sebagai reinkarnasi Nordon kakak dari Karnah yang meninggal sewaktu ia masih balita.

Kedua orang tuanya mendapatkan ilham, bahwa Nondon akan terlahir kembali jika adik perempuannya yang bernama Karnah menginjak usia 40 tahun.

Artikel Terkait