Hal ini karena sebutan nama dari orangtua akan benar-benar melukai kepercayaan diri sang anak.
Menurut Dr. Carandang, menggunakan label (si malas, si bodoh, si cuek, dsb.) bisa membuat anak memendam perasaan dendam terhadap orangtua, dan membuat percaya bahwa mereka benar-benar malas atau bodoh juga.
Memberi Contoh Bullying
Anak tidak hanya memperhatikan perkataan orangtua, kelakuan dari orangtua pun juga mereka perhatikan.
Jadi, jika anak melihat sang ayah berbicara kasar, atau berbicara dengan nada merendahkan kepada sang ibu, anak akan mulai berpikir bahwa adalah hal yang lumrah bagi pria untuk berbicara seperti itu kepada wanita – dan wanita harus menerima perlakuan itu.
“Ini karena anak membentuk diri mereka seperti orangtua mereka,” ujar Dr Carandang.
Pilih Kasih dalam Hal Disiplin
Meskipun orangtua kita mungkin selalu menyangkalnya, beberapa dari mereka biasanya memiliki anak favorit.
Sering kali jika anak-anak favorit melakukan kesalahan, ia bebas dari hukuman, sementara jika kakak/adiknya melakukan kesalahan yang sama, mereka akan mendapatkan hukuman
Dr. Carandang menekankan, bahwa ketika anak-anak sedang berdebat, sangat penting untuk mendengarkan secara objektif kepada masing-masing anak, agar kita dapat bereaksi dengan adil.
"Apa yang tidak kita lihat adalah bahwa asal usul tingkah laku adalah dari rumah, jadi mari kita sadari bagaimana kita mendisiplin anak-anak kita." tutup Dr. Carandang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR