Penggalangan Dana oleh Cak Budi: 6 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Berikan Donasi Secara Online

Ade Sulaeman

Editor

Cak Budi dan istrinya.
Cak Budi dan istrinya.

Intisari-Online.com - Nama Cak Budi mencuat di media sosial setelah ia mengakui menggunakan uang donasi untuk membeli mobil Fortuner dan iPhone 7.

Akun penggalangan dana ini pun langsung mendapat kritikan masyarakat karena mencari keuntungan pribadi dari uang titipan para dermawan.

(Baca juga: Akun Penggalangan Dana @CakBudi Akui Gunakan Uang Donasi untuk Beli Fortuner dan iPhone 7)

Kasus seperti inilah yang membuat banyak dermawan enggan untuk memberikan uang donasi. Sehingga mereka lebih suka terjun langsung atau tidak melakukan donasi sama sekali.

Nah, jika kita ingin memberikan bantuan kepada para korban bencana atau orang tidak mampu lainnya, kita harus menghindari badan amal penyaluran online palsu.

(Baca juga: Timmy 'Kitabisa': Menggalang Donasi dengan Comblangi Donatur dan Pemilik Ide)

Bagaimana caranya? Berikut beberapa tip untuk membantu kita menghindari badan amal online palsu seperti dilansir lifewire.com.

  1. Jangan klik tautan di email yang tidak diketahui
Biasanya badan amal online palsu melakukan penipuan melalui email. Mereka akan mengirim spam yang menurut kita akan merah ke situs sumbangan. Tapi mereka juga bisa mengambil informasi pribadi kita.

Jika email itu mencurigakan, jangan kunjungi salah satu tautannya dan jangan membuka lampiran apapun di emaul yang tidak diminta.

  1. Curigalah pada nama situs web yang muncul di mesin pencari
Ketika terjadi suatu tragedi, badan amal online palsu akan mengubah nama domainnya dengan nama tragedi itu.

Salah satu contoh adalah katrinahelp.com. Situs ini adalah badan amal online palsu. Setelah tragedi itu lewat, domain tersebut sudah berpindah tangan.

  1. Temukan situs utama badan amal
Bukan melalui link yang ada di dalam email. Cara terbaik menyumbang untuk amal adalah dengan pergi langsung ke situs utama badan amal tersebut.

Hindari domain tidak sah. Teliti domain mencurigakan dan temukan siapa pemilknya sebelum melanjutkan prosesnya.

  1. Jangan klik link di email, meski itu klaim dari badan alam sebenarnya
Email tersebut mungkin mengarahkan kita ke situs palsu yang menyakinkan seperti aslinya. Kalaupun itu memang situs asli, bisa saja dikerjakan oleh orang ketiga atau orang yang ingin melakukan aksi penipuan.

  1. Waspadai menipu dengan menyamar sebagai perusahaan yang sah
Jangan memberikan terlalu banyak info pribadi. Karena phishing (aktivitas menipu pemegang rekening online informasi keuangan dengan menyamar sebagai perusahaan yang sah) selalu ingin mendapatkan lebih dari sekedar donasi kita.

Sebuah badan amal tidak memerlukan informaso Nomor Jaminan Sosial kita atau tanggal lahir. Cukup nama dan kontak seperti email atau nomor ponsel.

Siapapun yang meminta informasi semacam ini mungkin penipu phishing ingin mencuri identitas kita.

  1. Periksa di BBB Give.org untuk melihat badan amal itu sah atau tidak
Better Business Bureau (BBB) telah mendirikan sebuah situs web yang disebut Give.org. situs web ini pada dasarnya membantu kita untuk menentukan apakah badan amal tersebut sah atau tidak.

Penentuan “akreditasi” di Give.org melihat 20 faktor yang berbeda. Seperti kompensasi dewan, afektivitas amal, biaya program, dll.

Jika sebuah badan amal lulus, maka mereka menerima segel persetejuan “Amal Chartered” BBB.

Lebih dari itu semua, memeriksa situs resmi badan amal harus menjadi hal yang pertama kali kita lakukan sebelum memberikan donasi.

Jangan sampai donasi yang harusnya diterima mereka yang membutuhkan, jatuh kepada orang yang salah.

Artikel Terkait