Jumlah total pasukan yang akan didaratkan Jenderal Hamilton ke sepanjang pantai Turki semula sebesar 100 ribu personel. Tapi, Pemerintah Inggris hanya bisa menyediakan pasukan sebanyak 76 ribu personel.
Kekuatan pasukan gabungan Hamilton terdiri atas tiga batalion pasukan Gurkha: 1/5th, 1/6th, dan 2/10th Gurkha.
Sementara kekuatan pasukan lainnya adalah 29th India Brigade, pasukan Prancis yang diperkuat oleh Legiun Asing, pasukan gabungan Australia (ANZAC), dan sejumlah pasukan reguler Inggris sendiri.
Sedangkan untuk menghadapi pasukan gabungan Inggris, pasukan Turki yang dibantu pasukan Jerman, berjumlah 60 ribu personel.
Mereka digelar di sepanjang tebing dan bukit strategis yang dilapisi batu karang.
Baca juga: Punya Kekuatan Udara Mengerikan, Turki 'Tak Tersentuh' Tentara Nazi Selama PD II
Pertahanan pasukan gabungan Turki demikian kuat sehingga seperti tidak ada tanah sejengkal pun yang tidak dijaga baik oleh pasukan Turki maupun Jerman.
Dengan formasi pertahanan rapat seperti itu, kehadiran pasukan penyerbu memang seperti sedang menyongsong kematiannya.
Pada 25 April 1915 pasukan gabungan Inggris mulai mendaratkan pasukan secara serentak di sejumlah pantai Turki yang memiliki nilai strategis tinggi.
Lokasi yang menjadi sasaran pendaratan pasukan gabungan Inggris antara lain kawasan sepanjang pantai Cape Hellas dan An Burnu.
Di sejumlah lokasi, pasukan gabungan Inggris yang berhasil mendarat hanya mendapatkan perlawanan ringan.
Tapi di sejumlah tempat lainnya lokasi pendaratan pasukan gabungan Inggris justru menjadi ladang pembantian.
Source | : | warhistoryonline.com,military.com |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR