Intisari-Online.com -Sebagai pasukan yang terlatih, seluruh pasukan TNI siap menjalankan misi kemanusiaan seperti operasi tempur untuk membebaskan sandera.
Dalam operasi itu peran pasukan reguler dan pasukan khusus akan bekerja saling bahu membahu.
(Baca juga: Makna Pengerahan 130 Pesawat Tempur pada Hari Jadi TNI-AU Ke-71)
Tapi ketika operasi pembebasan sandera sudah sampai pada tahap eksekusi, peran pasukan khusus sangat diutamakan.
Pada prinsipnya secara militer pasukan khusus adalah pasukan yang memang dibentuk secara khusus.
Terdiri dari para prajurit pilihan berkualifikasi khusus, diseleksi secara khusus, digembleng secara khusus, terwadahi ke dalam satuan-satuan atau unit khusus pula.
Mereka mampu melakukan tugas-tugas khusus yang tidak bisa dikerjakan oleh pasukan reguler (biasa).
(Baca juga: Hari Jadi TNI AU Ke-71 Persembahan Bagi Para Pendahulu yang Telah Gugur)
Secara umum seorang pasukan khusus dari satuan manapun (AD,AL, AU, bahkan Polri) digembleng untuk mampu melaksanakan tugas sulit secara tri matra (darat, laut, dan udara).
Dengan demikian kemampuan perorangan pasukan khusus memang harus mumpuni. Dalam bahasa kiasannya, seorang pasukan khusus bahkan digambarkan seperti ‘’superman’’.
Tapi pada prakteknya semua pasukan khusus yang dikirim ke medan tempur hanya dibutuhkkan untuk keperluan singkat, seperti operasi pembebasan sandera, dan bukan untuk keperluan perang berkepanjangan.
(Baca juga: Ketika Para Pilot TNI AU Berlatih Keras Demi Penampilan di Hari Jadi TNI AU Ke-71)
Dalam misi apapun pasukan khusus tetap membutuhkan pasukan-pasukan lainnya yang bersifat reguler baik untuk back up logistik maupun pengiriman personel.
Oleh karena itu kerja sama pasukan khusus dengan pasukan reguler akan sangat menentukan berhasil atau tidak jalannya misi tempur mereka.