Anggota Pramuka Makan di Atas Tanah, Padahal Pasukan TNI Pun Tidak Makan di Atas Tanah

Agustinus Winardi
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Personel TNI makan bersama dengan perlatan makan yang higienis
Personel TNI makan bersama dengan perlatan makan yang higienis

Intisari-Online.com -Kegiatan-kegiatan yang bersifat out bond, latihan dasar pecinta alam, latihan dasar SAR, kepramukaan, dan lainnya banyak mengadopsi latihan ala militer.

Dalam penerapan latihan ala militer itu kadang para penyelenggara atau pelatih bersikap berlebihan sehingga malah jatuh korban.Umumnya korban yang jatuh sedang melakukan pelanggaran dan ‘’dihukum’’ ala pelatihan militer.

(Foto Pramuka Makan Beralaskan Rumput, Kwarcab Pramuka Tangerang: Mereka Tidak Benar-benar Makan)

Kasus anggota Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab), Gerakan Pramuka Kabupaten Tangerang, Banten yang sedang melakukan kegiatan di Pantai Tanjung Kait (17-19 Maret) ketika melakukan pelanggaran lalu seolah disuruh makan bersama di atas tanah sepertinya mengadopsi pelatihan ala militer.

Tapi dalam pelatihan militer bahkan dalam Pendidikan Komando pun tidak ada hukuman berupa makan dengan alas tanah. Siswa yang sedang menjalani Pendidikan Komando memang diajari teknik survival seperti minum darah ular, makan daging mentah, dan berbagai tumbuhan dengan syarat bahan makanan itu aman untuk dimakan.

Pendidikan Komando dan pelatihan militer lainnya yang diselenggarakan TNI adalah untuk mencetak calon prajurit yang tangguh dan hukuman-hukuman yang dijatuhkan kepada siswa yang melanggar bersifat terukur serta mengandung pendidikan pula. Misal, siswa disuruh lari atau mencuci peralatan masak, menggali parit perlindungan, dan lainnya karena hukuman itu akan berguna di perang nantinya.

(Hibah F-16 dari AS: TNI AU Siapkan Bom Buatan Dalam Negeri yang Sudah Diuji Coba di Atas Kasur)

Semua siswa Pendidikan Komando bahkan dituntut untuk mahir masak dengan bahan makanan yang diperoleh dari hewan dan tumbuhan di hutan. Oleh karena itu para siswa Pendidikan Komando yang menjalani pendidikan tiga hingga enam bulan selalu dibekali garam dan korek api.

Ketika makan pun mereka tidak beralaskan tanah tapi minimal menggunakan daun agar mereka tidak terserang penyakit. Pasalnya prajurit yang sakit tidak akan bisa bertempur dan menjadi beban bagi rekan-rekannya.

Oleh karena itu adanya kegiatan Kepramukaan yang menggambarkan para anggota Pramuka seolah sedang makan bersama di atas tanah karena sedang menjalani ‘’hukuman’’ dan diunggah di media sosial langsung menimbulkan kehebohan.

Tentara memang dilatih keras agar mampu menghadapi peperangan di medan apapun. Tapi mereka tetap harus sehat dengan mengkomsumsi makanan yang bersih dan sehat pula.

Artikel Terkait