Intisari-Online.com -Salah satu tugas personel TNI adalah melaksanakan misi perang dan nonperang. Misi nonperang yang biasa dilakukan TNIadalah turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah atau program TNI masuk desa untuk membangun fasilitas umum.
(Anggota Pramuka Makan di Atas Tanah, Padahal Pasukan TNI Pun Tidak Makan di Atas Tanah)
Tapi ada misi nonperang yang tantangannya seperti bertempur di medan perang karena harus bertaruh nyawa. Misalnya, melaksanakan misi SAR untuk mengevakuasi korban kecelakaan transportasi udara atau laut.
Jika ada kecelakaan pesawat terbang yang jatuh di lautan yang dalam personel TNI yang diturunkan sebagai tim SAR bahkan dari pasukan khusus seperti Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.
Pasukan khusus ini memiliki ketrampilan menyelam di laut saatcuaca buruk dan gelombang laut ekstrem. Kendati mereka merupakan pasukan yang sangat terlatih nyawanya tetap terancam jika sampai melakukan kesalahan. Misalnya kehabisan oksigen atau terjebak pada ruangan badan pesawat yang tenggelam.
(Hibah F-16 dari AS: TNI AU Siapkan Bom Buatan Dalam Negeri yang Sudah Diuji Coba di Atas Kasur)
Selain tantangan medan ekstrem seperti laut dalam, personel TNI yang melakukan misi SAR di hutan-hutan lebat di lereng gunung juga menghadapi risiko tinggi. Yang umumnya terjadi adalah ketika pesonel SAR dari TNI sudah bisa menjangkau lokasi musibah dan menemukankorban, mereka tidak segera mendapatkan logistik seperti makanan dan minuman.
Apalagi untuk mengirim logistik lewat udara menggunakan helikopter sering terhalang cuaca buruk.
Suatu kali,dalam operasi SAR di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tim SARTNI yang sudah kehabisan logistikdan berada di lereng yang curam didrop air mineral dari udara.
(Benarkah Pembelian Helikopter Tempur Sangat Diperlukan oleh TNI?)
Tapi semua air mineral yang ada dalam botol ketika dijatuhkan dari ketinggian tertentu pecah berantakkan begitu menghantam tanah. Para personel TNI yang sudah kehausan pun hanya bisa menelan ludah.
Namun para awak heli tak mau kehilangan akal. Mereka segera kembali ke pangkalan Satgas SAR di Lanud Atang Senjaya, Semplak, Bogordan mengambil kelapa muda dari pohon-pohon kelapa yang tumbuh bertebaran di kawasan Lanud.
Ketikaheli kembali ke lokasi tim SAR TNI yang sudah sangat kehausan, kelapa-kelapa muda itu pun dijatuhkan di atas tanah berumput. Tak ada satu pun buah kelapa yang pecah. Para personel SAR TNI pun bisa minum air kelapa yang khasiatnya lebih dari air mineral itu.
Tiada air mineral, air kelapa muda pun jadi.