Intisari-Online.com - Seorang wanita meninggal setelah digigit anjing barunya dan hal itu mungkin karena liur anjing.
Sharon Larson (58) jatuh sakit setelah digigit oleh Bo (nama anjingnya) pada bulan Juni 2018.
Dia mengembangkan gejala mirip flu dan dilarikan ke rumah sakit.
Setelah dites, Larson positif terkena bakteri capnocytophaga canimorsus yang ditemukan dalam liur anjing dan kucing. Larson meninggal dua hari kemudian.
Baca Juga: (Foto) Keren, Seniman Wanita Ini Menyulap Foto Hitam-Putih Zaman Dahulu Menjadi Berwarna!
Larson bukan satu-satunya korban. Sebelumnya ada Greg Manteufel (48) dari West Bend, Wisconsin yang terkena bakteri yang sama setelah dijilati oleh anjing pada bulan Juni.
Minggu berikutnya, tekanan darahnya menurun drastis dan dokter terpaksa mengamputasi kaki dan lengannya untuk meningkatkan sirkulasi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, sangat jarang orang yang mengembangkan penyakit karena suatu bakteri.
Jika kasus itu sangat jarang, lalu bagaimana orang bisa terserang oleh bekteri tersebut dan mengembangkan penyakit?
Baca Juga: Jakarta Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang akan Tenggelam, Begini Penjelasannya
Kasus yang Langka
Kedua korban didiagnosis dengan infeksi darah yang disebabkan oleh capnocytophaga, bakteri yang umum ditemukan dalam air liur kucing dan anjing, tetapi hampir tidak pernah menyebabkan penyakit, kata Dr Silvia Munoz-Price, seorang ahli epidemiologi dengan Froedtert & Medical College of Wisconsin.
Source | : | nypost.com,Cbsnews.com |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR