Ngeri! Balas Serangan Gas Beracun, Gempuran AS ke Suriah Bisa Picu Perang Dunia III

Agustinus Winardi
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Serangan rudal AS  ke Suriah bisa picu PD III
Serangan rudal AS ke Suriah bisa picu PD III

Intisari-Online.com -Setelah meyakini bahwa pemerintah Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar al Assad merupakan dalang dari serangan senjata kimia di Propinsi Idlib, Selasa (4/4), militer AS segera melancarkan serangan dadakan menggunakan rudal Tomahawk (Kamis malam 6/4).

(Bom Saraf Tewaskan Puluhan Anak di Suriah, Pihak yang Bertikai Justru Saling Melempar Tuding)

Serangan dadakan atau pre-emtive war itu merupakan serangan kejutan untuk menghancurkan fasilitas militer Suriah yang sedang dalam kondisi tidak siap.

Bagi Suriah menghadapi serangan dadakan itu sebenarnya bukan untuk yang pertama kalinya. Pada 1967 (Six Day War), Suriah pernah mendapatkan serangan udara dadakan dari Israel sehingga mengalami kerugian besar. Khususnya jet-jet tempur yang hancur di pangkalan sebelum sempat diterbangkan untuk melancarkan serangan balik.

Sementara bagi militer AS sendiri serangan dadakan menggunakan rudal Tomahawkyang diluncurkan dari kapal perangdan atas perintah langsung dari Presiden Donald Trump juga bukan yang pertama.

Dalam kampanye militer untuk menyerang Irak, Operation Desert Storm (1991-1992), militer AS yang memimpin pasukan Koalisi juga menggempur Irak secara dadakan menggunakan rudal-rudal Tomahawk.

(Baca juga: Mannequin Challenge di Tengah Gempuran Peluru dan Bom di Suriah)

Penggunaan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal perang termasuk kapal selam memang sangat efektif karena daya akurasi dan presisinya yang tinggi. Untuk menghantam sasaran rudal yang dipandu sistem GPS itu bisa mencari sasarannya sendiri setelah diprogram sebelum diluncurkan.

Sasaran yang dikunci apalagi target statis sangat sulit menghindari hantaman Tomahawk yang dalam penerbangannya bisa menghindari penghalang seperti gedung dan gunung yang tinggi itu.

Target militer AS sejak masih dipimpin Presiden Barrack Obama memang menumbangkan rezim Bashar Assad. AS telah sukses menumbangkan rezim Afghanistan, Irak, dan Lybia tapi rezim Bashar Assad yang didukung militer Rusia ternyata sulit ditumbangkan.

Serangan militer AS ke Suriah di bawah komando Presiden Donald Trump merupakan serangan pertama kali sejak Trump menjabat sebagai presiden.

Namun, serangan AS ini akan makin membuat runyam situasi di Suriah jika militer Rusia masih membela Bashar Assad. Perang Dunia III dalam skala lokal pun bisa meletus sewaktu-waktu. Apalagi berbagai kekuatan militer dari koalisi AS dan koalisi Rusia saat ini sudah berada di Suriah.

Artikel Terkait