Advertorial

Kebohongan Bangsa Viking: Menjual Tanduk Unicorn Sekaligus Kegunaan Magisnya

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Bangsa Viking memiliki reputasi sebagai orang yang haus darah dan kejam yang hidupnya dihabiskan untuk menyerbu, memperkosa, dan menjarah.

Meskipun mereka melakukan banyak serangan berdarah, mereka juga pelaut yang terampil, navigator yang brilian, dan pedagang cerdik.

Para pedagang yang cerdas ini belajar seni meningkatkan prestise dari setiap item perdagangan.

Hingga menjadikan barang jualannya memiliki nilai yang lebih tinggi dan berharga daripada nilai intrinsiknya.

Baca Juga:Kisah Sniper AS Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Demi Tembak Mati Jenderal Vietcong

Tulisan historis telah menunjukkan bahwa salah satu barang yang mereka jual dengan harga selangit adalah tanduk narwhale yang mereka pasarkan sebagai tanduk unicorn.

Narwhale adalah paus bergigi kecil yang hanya hidup di Laut Arktik di sekitar Rusia, Greenland, dan Kanada.

Selama ribuan tahun orang-orang Inuit dari Kanada dan Greenland telah memanen hewan-hewan ini dan menjadikan mereka makanan.

Baca Juga:Kepala Bayi Ini Terputus Karena Persalinan Forsep, Siapa yang Salah Dalam Kasus Ini?

Kemungkinan besar, Viking awalnya mendapat tanduk yang mereka jual dari Inuit.

Meskipun mereka sendiri juga akan memburu paus untuk tanduknya juga.

Pada suatu waktu, diperkirakan bahwa seorang Viking memperdagangkan tanduk dengan seorang pedagang Eropa yang berasumsi bahwa itu berasal dari unicorn, dan dengan demikian mitos lahir.

Baca Juga:Ingin Sepatu Tetap Rapi dan Rumah Tampil Cantik? Ini 5 Ide Rak Sepatu Unik yang Bisa Dicontek

Karena paus ini hanya hidup di ujung utara, orang Viking mampu mengeksploitasi legenda unicorn dan keyakinan bahwa tanduk narwhale memiliki sifat magis.

Pada Abad Pertengahan, orang-orang percaya bahwa tanduk unicorn memiliki sifat magis.

Dikatakan bahwa cangkir yang diukir dari tanduk unicorn akan melindungi orang yang meminumnya.

Mereka tidak pernah bisa diracuni, karena cangkir itu menetralisir racun yang ditempatkan di dalamnya.

Baca Juga:Bukan Hoaks, Tupperware Bisa Digadaikan di Pegadaian Hingga Senilai Rp500 Ribu

Tanduk itu juga diklaim dapat menyembuhkan melankolis atau depresi.

Ratu Elizabeth I bahkan menerima ukiran taring narwhale berlapis permata yang dihargai (sekitar £ 4-5 juta hari ini atau setara dengan Rp 74-92 miliar).

Baca Juga:Ritual Pernikahan Viking, Harus Ada Saksi Saat Pasangan Berhubungan Intim di Malam Pertama

Sir Humphrey Gilbert yang memberikan tanduk itu mengatakan bahwa itu berasal dari unicorn laut.

Tidak seperti paus migrasi yang sering dilihat oleh para pelaut, narwhale hanya hidup di Kutub Utara.

Sehingga kebohongan tidak akan terungkap hingga para naturalis dan petualang Eropa melakukan perjalanan ke utara dan menyaksikan narwhale di lingkungan alamnya.

Bangsa Viking mengembangkan sebuah legenda tentang produk alami dan berhasil menjadikannya sungguh berharga.

Legenda memang, bagaimanapun, masih ada saat ini, untuk setiap unicorn yang digambarkan dalam buku cerita anak memiliki tanduk spiral di tengah kepalanya!

Baca Juga:Bukan Ramuan Magis, di Zaman Dahulu 'Darah Naga' Dikenal Obat yang Mujarab

Artikel Terkait