Intisari-Online.com- Pada tahun 871 M, Raja Herlaug dari distrik Namdalen di Central Norway memenuhi keinginan terakhirnya.
Alih-alih menyerah kepada Raja Harald Fairhair, ia dan sebelas anak buahnya memilih dikubur hidup-hidup di dalam gundukan pemakaman besar di pulau Leka.
Sementara saudara Herlaug, King Rollaug, sebaliknya, memilih untuk mematuhi Raja Harald sebagai penguasa tunggal Norwegia.
Diceritakan bahwa Raja Harald Fairhair telah menaklukkan beberapa raja kecil dan sedang menuju ke utara ke Namdalen.
Baca Juga: Banyak Surat untuk Tuhan, Inilah 9 Fakta Negara Israel yang Jarang Diketahui Publik Indonesia
Mendengar berita itu, Herlaug ragu dan sadar akan kekuatan pasukannya yang lemah.
Dia juga sadar bahwa dirinya hanya punya dua pilihan, yakni melarikan diri, atau secara sukarela menyerahkan kekuasaan.
Memilih dikubur hidup-hidup
Sebaliknya, Raja Herlaug memilih untuk dikubur hidup-hidup dan sebelas anak buahnya secara sukarela mengikutinya ke gundukan pemakaman.
Baca Juga: Hanya karena Cinta, Gadis Cantik Rusia Ini Sudi Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China
Raja Herlaug membawa sejumlah besar persediaan daging dan minuman dalam gundukan liang.
Dia bahkan masuk ke dalamnya sendiri, dengan sebelas pengikutnya, dan memerintahkan gundukan itu untuk ditutup.
Sementara King Rollaug, justru pergi menemui Raja Harald, menyerahkan seluruh kerajaan.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR