Advertorial
Intisari-Online.com – Setidaknya tiga warga Palestina, termasuk seorang wanita hamil dan anak laki-lakinya yang berumur 18 bulan, terbunuh oleh serangan udara Israel dan penembakan artileri di Jalur Gaza yang terkepung.
Diketahui pada hari ini, Kamis (9/8/2018), Israel melancarkan lebih dari 140 serangan setelah sekitar 150 roket ditembakkan dari daerah kantong pantai.
Menurut militer Israel, mereka melakukan serangan tersebut untuk memperingatkan Hamas. Namun nyatanya warga sipillah yang menjadi korban.
Sehingga mereka meminta pemerintah setempat segera mengevakuasi warga dari daerah dekat perbatasan Gaza.
Baca juga:Pergi dari Rumah 14 Tahun Lalu, Ibu Ini Menangis Untuk Meminta Putrinya Pulang ke Rumah
Sebab menurut media lokal, Israel akan tetap melakukan operasi militer di Gaza untuk "menyingkirkan Hamas”.
“Kami tidak ingin perang dan tidak tertarik pada konfrontasi yang lebih luas,” kata Yuval Steinitz, anggota kabinet dalam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada Radio Israel
“Tetapi pada saat yang sama kami akan membuat ‘hukuman’ untuk Hamas.”
Serangan lanjutan
Sebenarnya, serangan hari ini merupakan serangan lanjutan dari serangan hari Rabu (8/8/2018) kemarin.
Dalam serangan kemarin, dua anggota Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza tewas oleh tembakan Israel.
Ketika diidentifikasi, mereka adalah Ahmed Murjan dan Abdel-Hafez al-Silawi, keduanya berusia 23 tahun, dan mereka adalah anggota kelompok itu.
Karena berhasil menjatuhkan musuh, militer Israel lantas terus menggempur Jalur Gaza Utara, di mana pos Hamas dikabarkan berada.
Lebih dari 160 tewas
Masalahnya, gencatan senjata tersebut telah membuat lebih dari 160 warga Palestina tewas oleh tembakan Israel sejak protes Bulan Maret 2018 kemarin.
Bahkan setidaknya 16.000 warga Palestina terluka, menurut pejabat kesehatan di Gaza.
Baca juga:Bunuh dan Perkosa Bocah 10 Tahun, 3 Pria Ini Ditembak Mati dan Digantung Dihadapan Publik