Advertorial
Intisari-Online.com -Militer Israel dilaporkan menggelar serangan udara skala besar di sejumlah tempat di Jalur Gaza.
Dilansir Russian Today Kamis (9/8/2018), jet tempur Israel menggempur 140 tempat sebagai balasan setelah kelompok Hamas menembakkan 150 roket.
Dalam pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hamas memulai konfrontasi dengan menembakkan 150 roket ke wilayah selatan.
Mantan juru bicara IDF Peter Lerner menulis di Twitter, sistem pertahanan Iron Dome berhasil mencegat 25 di antaranya.
Baca juga:Tak Ingin Lihat Istri-Istri Suaminya, Fatmawati Tak Pernah Jenguk dan Hadiri Pemakaman Bung Karno
Kebanyakan roket itu jatuh di tempat terbuka. Namun, dua dilaporkan menghantam kota Sderot yang dekat dengan Gaza.
Akibatnya, empat orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Termasuk seorang perempuan 30 tahun asal Thailand yang terluka di dada.
IDF menjelaskan, awalnya mereka hanya melaksanakan 12 serangan udara. Namun, operasi militer makin ditingkatkan karena Hamas dirasa tidak menyudahi ancaman mereka.
Mereka menargetkan antara lain 20 fasilitas militer, kamp pelatihan, fasilitas manufaktur, eksperimen, serta penyimpanan roket.
Baca juga:Nyai Roro Kidul, Sang Ratu Demit yang Dipercaya Benar-benar Ada, Bukan Dalam Alam Khayal Semata
"Termasuk juga bangunan utama yang diyakini jadi tempat berkumpul petinggi Brigade Khan Younes. Total ada 140 target yang kami hancurkan," ulas IDF.
Kantor berita AFP mewartakan, akibat serangan udara tersebut, tiga orang warga di Gaza dilaporkan tewas.
Termasuk di dalamnya adalah ibu berusia 23 tahun Rnas Khammash, dan putrinya yang baru berumur 18 bulan, Bayan.
Kementerian Kesehatan Gaza menuturkan, mereka terbunuh dalam serangan udara di kawasan Jafarawi. Khammash juga dilaporkan tengah hamil.
Baca juga:Hati-Hati, Teror 'Momo Challenge' Sedang Viral di WhatsApp, Mengajak Orang untuk Bunuh Diri
Selain Khammash dan Bayan, satu korban tewas berasal dari milisi Hamas. Kemudian dilaporkan 12 orang lainnya mengalami luka-luka.
Ini merupakan aksi saling serang yang dilakukan Israel-Hamas sejak Juli lalu, dan memunculkan ketakutan akan perang keempat sejak 2008.
Situasi di Gaza mengundang Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, angkat bicara dengan meminta kedua pihak berhenti berseteru.
"Jika eskalasi ini tidak segera berhenti. Saya takut situasinya bakal menjadi lebih mengerikan sehingga merugikan banyak orang," tutur Mladenov. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Balas 150 Roket Hamas, Israel Gempur 140 Tempat di Gaza".
Baca juga:Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Dinyatakan Berbahaya, Ini Faktanya