Advertorial

Pergi dari Rumah 14 Tahun Lalu, Ibu Ini Menangis Untuk Meminta Putrinya Pulang ke Rumah

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Seorang ibu berusia 65 tahun di China tengah yang putranya tewas dalam kecelakaan penambangan 20 tahun lalu.
Seorang ibu berusia 65 tahun di China tengah yang putranya tewas dalam kecelakaan penambangan 20 tahun lalu.

Intisari-Online.com - Seorang ibu berusia 65 tahun dari China tengah yang putranya tewas dalam kecelakaan penambangan 20 tahun lalu, memohon kontak dengan anak putrinya yang hilang selama 14 tahun lalu.

Dun Zuyi, seorang warga desa dari Enshi Provinsi Hubei, mengatakan dalam sebuah video yang difilmkan oleh sekelompok mahasiswa bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan rumahnya kecuali putrinya, Liu Yinping, kembali untuk menemuinya lagi.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa akan kembali setelah mendapatkan cukup uang, tetapi sekarang saya bahkan tidak tahu arah," kata Dun penuh air mata dalam video itu.

"Saya tidak akan pergi ke panti jompo tetapi akan menunggumu. Datanglah kembali."

Baca juga:Hasni Jadi Budak Seks Dukun Jago Setelah Dicuci Otak: Bagaimana Cara Kerja Cuci Otak? Bisakah Disembuhkan?

Liu meninggalkan rumah pada usia 13 tahun (1999) bersama beberapa tetangganya untuk bekerja di sebuah pabrik Guangdong.

Saat itu daerah Guangdong mengalami ledakan ekonomi yang menarik jutaan pekerja migran dari provinsi pedalaman seperti Hubei.

Dun masih menyimpan izin kerja dan seragam Liu sejak 14 tahun yang lalu.

Dari waktu ke waktu ia mengeluarkannya, sebagai pengingat fisik putrinya.

"Liu mengirim uang ke rumah dari waktu ke waktu," kata Dun.

Dia kembali mengunjungi ibunya pada awal 2004, tetapi pergi tiga bulan kemudian, ke Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa pabrik (di Guangdong) tidak berjalan dengan baik sehingga dia memutuskan untuk pergi ke daerah Hangzhou," kata Dun dalam video.

"Dia bilang dia akan kembali setelah mendapat cukup uang."

Namun Dun tidak pernah menduga itu menjadi kata-kata terakhir dari putrinya, dan 14 tahun kemudian dia masih menunggu di rumah dengan harapan bertemu putrinya lagi.

Dun membesarkan putri dan putranya sendiri setelah suaminya menjadi cacat ketika anak-anak masih kecil.

Baca juga:Bukan Hanya Orang Biasa, Kekaisaran Rusia pun Pernah Tunduk oleh Seorang Dukun Bernama Grigori Rasputin

Pada tahun 1998, putranya terbunuh dalam sebuah kecelakaan penambangan batubara pada usia 18.

Setelah itu, Liu terpaksa harus berhenti sekolah, meninggalkan rumah untuk bekerja guna menghidupi keluarga.

"Ini tidak mudah bagi seorang ibu, tolong pulang secepat mungkin jika kamu melihat pesan ini," tulis salah satukomentar di Weibo.

"Seorang ibu mungkin tidak bisa memberimu yang terbaik, tetapi ia akan selalu ada di sana untuk menjadi pelabuhan yang aman bagimu dalam badai apa pun," tulis yang lain.

Beberapa menyatakan keprihatinan untuk keselamatan Liu.

"Empat belas tahun tanpa kontak? Mari kita berharap bahwa anak perempuan itu baik-baik saja," tulis seseorang.

Polisi setempat mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan sampel DNA Dun dengan harapan dapat melacak putrinya.

Dun mengatakan dia percaya putrinya masih hidup.

"Tolong pulang dan biarkan aku melihat wajahmu ketika ibu masih bisa," Dun memohon dalam video."

"Ibu tidak tahan hidup sendirian di rumah lagi." (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Baca juga:10 Hasil Karya Gagal yang Kocak dan Bikin Geleng-geleng Kepala!

Artikel Terkait