Advertorial
Intisari-Online.com - Kasus dukun Jago yang menculik dan menyekap seorang wanita selama 15 tahun di sbeuah celah gua sedang jadi perbincangan hangat.
Wanita berinisial Hs itu telah diculik sejak usianya baru 13 tahun hingga 28 tahun.
Tak hanya diculik, Hs berkali-kali disetubuhi hingga hamil 6 kali meski bayinya tidak ada yang selamat karena dibunuh oleh Jago.
Selama ini Hs diperdaya Jago dan Hs hanya menuruti semua perintah Jago.
Baca Juga:Calon Suami Terjerat Hutang, Pernikahan Putri Mako Cucu Kaisar Jepang Terpaksa Ditunda 2 Tahun
Baca Juga:Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Dinyatakan Berbahaya, Ini Faktanya
Kejadian ini memang sangat keji dan banyak publik yang mengecam tingkah Jago.
Namun di Indonesia, praktik dukun dianggap hal yang wajar dan memang banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia terlepas dari apakah dukun itu benar punya kemampuan magis atau tidak.
Berbagai macam jenis dukun beserta layanan yang ditawarkan juga ada di hampir seluruh penjuru Indonesia.
Secara garis besar, ada dua golongan dukun yang biasa ditemukan di tengah masyarakat.
1. Dukun baik
Jangan salah kaprah dulu, dukun baik di sini maksudnya adalah dukun yang menawarkan layanan jasa bersifat positif.
Paling banyak ditemukan di Indonesia adalah layanan menyembuhkan penyakit mulai dari sakit yang biasa sampai sakit yang kronis.
Masih ingat Ponari? Anak kecil yang disebut bisa menyembuhkan penyakit dengan bantuan batu ajaib yang dia temukan saat hujan deras mengguyur Jombang.
Baca Juga:Kesalahan Besar Pengemudi Mobil Matik yang Sering Disepelekan, Apakah Anda Salah Satunya?
Selain itu ada pula dukun-dukun lain yang memberi janji bahwa apa pun penyakitnya bisa disembuhkan setelah minum air putih yang sudah diberi rapalan mantra.
Selain menyembuhkan penyakit, dukun baik juga biasanya menawarkan jasa untuk mengangkat kiriman santet dari dukun jahat.
2. Dukun jahat
Selain dukun yang 'membantu', ada pula dukun yang 'menyerang'.
Dukun inilah yang biasa menawarkan layanan bersifat negatif seperti santat atau guna-guna hingga menyakiti orang lain.
Beberapa dukun juga memberi syarat yang tidak masuk akal seperti memperkosa wanita atau bersetubuh di kuburan untuk 'ngalap berkah' atau melancarkan kegiatannya.
Di Kediri, seorang dukun bernama Somoredjo pernah mengajarkan murid laki-lakinya untuk memperkosa perempuan dan tidak mencuci darah yang dihasilkan selama sehari agar mereka kebal terhadap pisau.
Mereka juga kerap beralasan semua yang mereka lakukan atas dasar permintaan jin yang menyertai mereka.
Terlepas dari benar atau tidaknya, kita sebagai masyarakat harus lebih bisa menahan diri dari hal-hal magis semacam itu.
Pasalnya, masyarakat Indonesia masih sangat percaya hal-hal mistis dan mudah diperdaya.
Kasus dukun Jago yang memperdayai Hs jadi salah satunya.
Baca Juga:Dari Xiaomi hingga iPhone, Inilah 16 Smartphone dengan Radiasi Paling Tinggi