“Selain pengaruh genetika yang dibagi antara kemampuan kognitif dan beberapa kondisi kesehatan fisik dan mental, penelitian ini juga menemukan bahwa kemampuan kognitif berbagi pengaruh genetika dengan ukuran otak, bentuk tubuh, dan pencapaian pendidikan,” tambah Deary.
Para peneliti melihat 17 gen yang mempengaruhi fungsi otak dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Bukti baru bahkan bisa memprediksi akan ke perguruan tinggi mana si bayi itu berdasarkan DNA mereka.
Hal itu didasarkan pada bukti dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim yang sama awal tahun ini, yang menemukan bahwa orang pandai memiliki kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki IQ lebih rendah.
Penyebabnya, kaitan genetika antara bagaimana tubuh kita mengelola penyakit dan intelegensia.
Para peneliti menganalisis data dari sekitar 100.000 orang yang ada di basis data Biobank.
Mereka membandingkan setiap uji mental seseorang dengan genom mereka dan menemukan bahwa sifat-sifat yang terkait dengan penyakit dan kemampuan berpikir berbagi pengaruh genetika yang sama.
Hasil dari penelitian yang dipublikasikan pada Januari itu didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa 95 persen kaitan antara intelegensia dan usia harapan hidup adalah bersifat genetis.
Menggunakan hasil penelitian pada orang kembar para ahli dari London School of Economics menemukan bahwa para kembar yang lebih cerah cenderung hidup lebih lama dan mencatat pola lebih jelas dalam persaudaraan – tidak identik – kembar, dibandingkan dengan pasangan yang identik.
Dengan melihat kedua kembar fraternal – yang hanya berbagi separo DNA kembar mereka – dengan kembar identik, para peneliti juga bisa membedakan antara pengaruh genetika dan faktor lingkungan, termasuk perumahan, sekolah, dan gizi masa anak-anak.
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR