Intisari-Online.com -Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi dengan ukuran super besar memiliki kemungkinan untuk sukses di masa depan. Mereka juga lebih pintar dibandingkan dengan bayi biasa.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Penelitian yang dilakukan oleh UK Biobank itu menyatakan bahwa ada kaitan yang kuat antara kepintaran dengan lingkar kepala dan volume otak.
Setengah juta orang Inggris tengah dipantau oleh sebuah badan amal untuk menemukan hubungan antara gen mereka, kondisi fisik, kesehatan mental, dan jejak dalam kehidupan.
(Lahir dengan berat 6,7 kg, bayi ini jadi yang terbesar di India.)
Biobank yang diluncurkan pada 2007 itu merupakan penyelidikan utama jangka panjang ke dalam kontribusi masing-masing predisposisi genetik dan paparan lingkungan dalam perkembangan penyakit.
Bukti terbaru adalah penemuan pertama yang muncul dari penelitian yang bertujuan untuk mencari tahu hubungan antara fungsi otak dan DNA.
(Meningkatkan kecerdasan bayi.)
Dalam kertas ilmiah yang diterbitkan di jurnal NatureMolecular Psychiatry, para peneliti menyatakan, “Ada keterikatan yang sangat signifikan dalam amatan kami antara nilai tes kognitif dalam sampel Biobank dan banyak nilai profil poligenik, termasuk … volume intracranial, lingkar kepala bayi, dan kemampuan kognitif masa kanak-kanak.”
Para peneliti menguji peserta dalam berbagai cara – melihat penalaran verbal mereka, waktu reaksi, memori, dan pencapaian pendidikan.
Profesor Ian Deary dari Universitas Edinburg, Inggris, yang memimpin penelitian itu, menyatakan bahwa varian gen juga berkaitan kuat dengan intelegensia.
(Fakta tentang bayi baru lahir yang perlu Anda ketahui.)
“Selain pengaruh genetika yang dibagi antara kemampuan kognitif dan beberapa kondisi kesehatan fisik dan mental, penelitian ini juga menemukan bahwa kemampuan kognitif berbagi pengaruh genetika dengan ukuran otak, bentuk tubuh, dan pencapaian pendidikan,” tambah Deary.
Para peneliti melihat 17 gen yang mempengaruhi fungsi otak dan berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
Bukti baru bahkan bisa memprediksi akan ke perguruan tinggi mana si bayi itu berdasarkan DNA mereka.
Hal itu didasarkan pada bukti dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim yang sama awal tahun ini, yang menemukan bahwa orang pandai memiliki kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki IQ lebih rendah.
Penyebabnya, kaitan genetika antara bagaimana tubuh kita mengelola penyakit dan intelegensia.
Para peneliti menganalisis data dari sekitar 100.000 orang yang ada di basis data Biobank.
Mereka membandingkan setiap uji mental seseorang dengan genom mereka dan menemukan bahwa sifat-sifat yang terkait dengan penyakit dan kemampuan berpikir berbagi pengaruh genetika yang sama.
Hasil dari penelitian yang dipublikasikan pada Januari itu didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa 95 persen kaitan antara intelegensia dan usia harapan hidup adalah bersifat genetis.
Menggunakan hasil penelitian pada orang kembar para ahli dari London School of Economics menemukan bahwa para kembar yang lebih cerah cenderung hidup lebih lama dan mencatat pola lebih jelas dalam persaudaraan – tidak identik – kembar, dibandingkan dengan pasangan yang identik.
Dengan melihat kedua kembar fraternal – yang hanya berbagi separo DNA kembar mereka – dengan kembar identik, para peneliti juga bisa membedakan antara pengaruh genetika dan faktor lingkungan, termasuk perumahan, sekolah, dan gizi masa anak-anak.