Intisari-Online.com -Eman Ahmed Abdulati El Aty memang berhasil menurunkan berat badannya dari 500 menjadi 400 kg. Meski demikian, bukan berarti ini menggugurkan "mahkota"-nya sebagai perempuan terberat di dunia, lebih berat dibandingkan perempuan terberat versi Guinness World Records.
Perempuan terberat di dunia versi Guinness World Records masih dipegang oleh Pauline Potter dari Amerika Serikat dengan berat 291,6 kg.
(Bingung Memilih Seri Zenfone Asus? Simak Panduan Ini!)
Belum lama ini, tim dokter di Mumbai, India, berhasil menangani pembedahan Eman yang berasal dari Mesir. Operasi itu berjalan lancar, dan perempuan itu pun sukses mengurangi berat badannya hingga 100 kg.
Eman Ahmed Abdulati sebelumnya tercatat memiliki bobot 500 kilogram. Dengan badan yang sedemikian berat, Eman tak bisa meninggalkan rumahnya di Mesir, selama lebih dari dua dekade.
Ia pun akhirnya terpaksa “diangkut” ke Mumbali bulan lalu. Di kota penghasil film-film Bollywood itu ia akan menjalani bedah bariatrik. Bedah bariatrik (bariatric surgery) adalah operasi untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas morbid (obesitas yang menyebabkan penyakit).
Dalam kasus obesitas morbid, metode penurunan berat badan melalui diet, olahraga, dan pengobatan sudah tidak efektif.
“Dengan bahagia kami mengumumkan, tim medis dari RS Saifee sukses melakukan pembedahan terhadap Eman Ahmed,” demikian pernyataan tertulis pihak RS. “Eman berhasil menjalani operasi pada 7 Maret 2017 di RS Saifee.”
Permohonan visanya sempat ditolak
Saat ini Eman saat ini masih dalam fase pemulihan. Proses operasi ini diyakini akan memperbaiki kondisi kesehatan Eman yang terganggu akibat bobot badan berlebih.
(Tidak Menikah, Salah Satu Rahasia Panjang Umur Perempuan Tertua di Dunia)
“Setelah dinilai cukup sehat, dia akan kembali ke Mesir secepatnya.”
Menurut juru bicara untuk Dokter Muffazal Lakdawala—yang memimpin proses perawatan eman—Eman yang kini berusia 37 tahun kini memiliki bobot di bawah 400 kilogram. Bobot itu dicapai sejak dia mendarat di Mumbai pada awal Februari, dan akan terus dikurangi dengan segala tindakan.
Eman tinggal di kota pelabuhan Alexandria ini. Ia terbang ke Mumbai, kota terbesar di India, menggunakan sebuah Airbus yang dimodifikasi khusus pada Sabtu, 11 Februari.
Saudara perempuan Eman sebelumnya melakukan pendekatan dengan Lakdawala, yang dikenal sebagai dokter bedah khusus penurunan berat badan, pada bulan Oktober 2016. Dalam percakapan itu, dia mengatakan kepada Lakdawala bahwa saudara perempuannya membutuhkan bantuan medis.
Pihak keluarga pun kemudian menerangkan bahwa di masa kecilnya, Eman didiagnosa mengidap kaki gajah, suatu kondisi yang menyebabkan anggota badan dan bagian tubuh lainnya membengkak.
Kondisi itu menyebabkan dia tak bisa bergerak. Eman pun sempat terserang stroke, dan menghadapi serangkaian masalah kesehatan serius. Ada diabetes, tekanan darah tinggi, dan sulit tidur.
Permohonan visa India yang dia ajukan awalnya ditolak. Namun kemudian Eman bisa mendapatkan visa, setelah mengunggah komentar di Twitter untuk meminta pertolongan, langsung kepada Menteri Luar Negeri India.
Setelah mendapat visa, Eman masih harus menunggu lama untuk bisa terbang ke India. Sebab, tidak ada maskapai yang mau mengangkutnya dengan alasan kondisi kesehatan dan sejumlah komplikasi penyakit.
Bedah bariatrik adalah operasi di bagian perut untuk mengangkat lemak yang menyebabkan kelebihan berat badan. Operasi macam ini semakin lazim di India, seiring meningkatkan angka pengidap obesitas, terutama di daerah perkotaan.
Kini, India menjadi destinasi bagi pasien mancanegara yang ingin mendapatkan pelayanan berkualitas, tanpa daftar tunggu, dan dengan biaya yang lebih murah dibanding negara barat.