Tak ada tali kuning yang diceritakan Dorinda menjadi alat pelaku untuk mencekik dirinya.
Kasus penyerangan Dorinda membuat pihak kepolisian setempat kaget dan terheran-heran. Sebab dalam sejarah kasus kriminalitas di Amerika Serikat, jarang ditemukan kejahatan dengan pelaku seorang perempuan menyerang orang lain yang tidak dikenalnya.
Kekagetan itu belum seberapa karena ternyata Dorinda bukanlah korban pertama si perempuan berambut pirang yang identitasnya masih misterius itu.
Sebulan sebelum Dorinda Hawkins diserang, Norma Davis, seorang nenek berusia 87 tahun yang tinggal di Continental Drive, wilayah Canyon Lake, menemui ajalnya dengan cara yang tragis. Meski Norma tinggal di kawasan perumahan yang tenang dan aman, itu bukan jaminan dia bebas dari kejahatan.
Apalagi dia tinggal sendiri tanpa teman.
Tak ada barang berharga yang hilang
Pagi itu jam dinding baru menunjukkan pukul sembilan. Alice Williams, tetangga Norma sekaligus sahabat karibnya, datang untuk mengecek apakah sahabatnya itu baik-baik saja. Sudah beberapa hari Norma tidak kelihatan di luar rumah.
Alice mengetuk pintu depan dan tak mendapat jawaban apa pun. Dia memutar gagang pintu dan menemukan pintu tak terkunci.
Hal yang sungguh aneh bagi Norma yang tinggal sendirian. Alice pun masuk ke dalam rumah dan memanggil-manggil nama Norma. Alice mulai cemas dan bertanya-tanya, apakah Norma memang pergi menginap beberapa hari? Apakah sahabatnya itu terkena serangan jantung?
Hanya hening yang menjawab kecemasan dan pertanyaan Alice. Dia lalu menaiki tangga untuk mencari Norma di lantai atas.
Di ambang ruang televisi, Alice akhirnya menemukan sosok Norma duduk tertidur di atas sofa. Tubuhnya terlihat berbalut selimut wol hingga ujung leher. Namun, saat Alice menyibak selimut itu, terlihatlah pemandangan yang membuat dirinya mual.
Terdapat dua luka tusuk pada tubuh Norma, satu di leher dan satu lagi di dada, dengan dua bilah pisau masih tertancap di situ. Panik melihat sahabat karibnya tak bernyawa dan dalam kon-disi berlumuran darah, Alice menekan tombol 911.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR