3.Suplemen bila diperlukan
Ingat, pemberian suplemen tidak mutlak bila anak telah menjalankan balance diet dengan tepat. Pemberian suplemen yang berlebihan justru akan menyebabkan masalah baru. Ia akan mengakibatkan kondisi hipervitaminosis yang disebabkan karena ada beberapa vitamin yang tidak dapat dikeluarkan secara langsung apabila tidak terpakai.
Kalau vitami B dan C akan keluar dari tubuh bila tidak terpakai. Namun, vitamin A, D, E, dan K tak begitu. Ia akan tertimbun di dalam jaringan lemak. Nah, timbunan inilah yang akan menyebabkan beragam efek samping pada hati dan ginjal. Pencernaan anak juga bisa terganggu bila kelebihan vitamin E. Sedangkan kelebihan vitamin K akan menyebabkan rasa mual.
4. Aktivitas fisik berperan penting
Bukan hanya orang dewasa saja yang harus aktif secara fisik, anak-anak pun demikian. Nah, tanpa disadari, sekadar memanjat, berlari-larian, berenang, main sepeda, dan sebagainya
. Aktivitas fisik ini akan melatih otot dan elastisitas tulang-tulang. Apalagi jika dilakukan di bawah sinar matahari pagi. Sebab kalsium membutuhkan vitamin D aktif untuk terserap baik oleh tulang.
5. Mesti cukup tidur
Beberapa anak mungkin gemar tidur larut. Padahal, tidur malam amat penting untuk pertumbuhan badan, terutama tinggi badan. Tubuh manusia mengandung growth hormone yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan dan regenerasi sel. Nah, hormon ini hanya bekerja di malam hari ketika anak-anak berada pada fase tidur dalam. Kalau kurang tidur tentunya akan mempengaruhi sistem kerja hormon ini. Sebaiknya, anak tidur pada pulul sembilan malam dan bangun pada pukul enam pagi.
Penulis | : | Ilham Pradipta M. |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR