3 Kegiatan Bermain Anak di Dapur yang Baik untuk Perkembangannya

Ade Sulaeman

Editor

3 Kegiatan Bermain Anak di Dapur yang Baik untuk Perkembangannya
3 Kegiatan Bermain Anak di Dapur yang Baik untuk Perkembangannya

Intisari-Online.com - Tidak sedikit orangtua yang melarang anaknya yang ingin menghampirinya saat memasak di dapur. Alasannya mulai dari takut kotor, adanya perkakas dapur yang dianggap berbahaya atau hanya karena tak ingin kegiatan memasaknya terganggu.

Padahal, sudah selayakanya, sedini mungkin, anak harus mulai dibiasakan menyukai dan menghargai dapur. Hal ini akan berguna untuk membuat mereka, khususnya yang berada di usia TK, dapat belajar secara tiga dimensi, bukan sekadar dua dimensi (pensil dan kertas).

“Pada tahun-tahun pertama kehidupan, anak butuh waktu bermain sebagai sarana untuk tumbuh dalam lingkungan budaya dan kesiapannya dalam belajar formal,” ujar Siti Fatrinisa Hasanah, S.Psi., M.Psi., Psikolog dari RS Pertamedika Sentul City, Bogor

Berikut beragam bermain yang dapat membantu anak menyukai dan menghargai dapur:

1. Menyiapkan Bahan Masakan

Tentunya aktivitas untuk anak TK lebih sederhana dibandingkan anak SD. Untuk anak TK, kegiatannya adalah menyiapkan bahan-bahan pangan yang akan dimasak. Orangtua dapat melatih ketajaman dan kepekaan pancaindra anak.

Pilih bahan masakan dengan berbagai tekstur, bentuk, rasa dan aroma. Biarkan anak merasakan perbedaan antara beras dan kacang-kacangan.

“Dengan membedakan rasa garam dan gula, kita mengajarkan lidah sebagai indra perasa. Begitu juga ketika kita membiarkan anak untuk membaui perbedaan berbagai rempah-rempah dengan wanginya serbuk vanilla. Hal ini juga mengajarkan konsep tentang keras, lunak, cair, padat dan lain-lain.”

Sementara, untuk anak yang sudah SD orangtua bisa mengajak mereka menyiapkan resep makanan. “Kegiatan ini mengajarkan anak untuk mengikuti suatu petunjuk atau rule yang harus diikuti. Anak juga sekaligus belajar menulis dan membaca.”

Selain itu, anak SD bisa dilatih ketajaman pancaindra dan belajar matematika sederhana. Anak belajar berhitung dengan belajar jumlah takaran, menghitung jumlah bahan yang akan digunakan dan lain-lain.

“Melalui cara ini, anak dapat mengembangkan kemampuan mengurutkan sesuatu dengan benar. Selain itu, dapat juga mengembangkan atau mengajarkan konsep-konsep yang berkaitan dengan berat, isi, ukuran dan bentuk dengan berbagai contoh konkret.”

2. Mulai Memasak

Untuk anak TK, aktivitas yang bisa dilakukan adalah membantu memasukkan bahan yang akan dimasak ke dalam peralatan masak. Ajak anak melihat tekstur makanan, mengecek makanan apakah sudah matang dan mengecek rasanya. Saat membuat kue, biarkan anak mencoba mengaduk adonan dan mencetak kue sesuai kreasinya.

Sedangkan untuk anak SD, bisa diajarkan cara menyalakan kompor, tentunya dengan pengawasan dan bimbingan orangtua. Memasukkan bahan makanan ke dalam alat memasak. Mengecek resep makanan untuk tahapan-tahapan memasak. Mengecek apakah sudah matang. Mengecek rasa dan tekstur makanan. Mengaduk dan mengangkat makanan jika sudah matang.

3. Menyiapkan Meja Makan

Aktivitas anak TK dan SD hampir sama, hanya saja untuk TK diberikan kesempatan menata piring dan sendok sesuai tempatnya, lalu membantu menghidangkan menu.

Sedangkan untuk anak SD bisa mulai dengan mengambil piring, gelas, dan kemudian menatanya. Anak juga diajarkan meletakkan makanan sesuai tempat. Misal, makanan kering di piring, yang berkuah diletakkan di mangkuk, serta mengatur posisi atau letak masing-masing makanan di meja makanan. Terakhir, anak yang lebih besar belajar membereskan meja makan dan mencuci alat makan.

(Hilman Hilmansyah/tabloidnova.com)