Sekadar catatan, kesepakatan yang telah disepakati kedua belah pihak adalah mengenai peningkatan kerjasama pemberantasan kriminalisasi. Peningkatan kerjasama urusan agama Islam. Peningkatan kerjasama informasi dan kebudayaan. Kerjasama bidang kesehatan, peningkatan kerjasama dibidang perikanan dan kelautan.
Pernyataan bersama mengenai peningkatan level pemimpin dalam pelaksanaan sidang bersama kedua negara. Kerjasama peningkatan perhubungan usaha. Peningkatan kerjasama pendidikan tinggi. Peningkatan kerjasama bidang perdagangan. Peningkatan kerjasama bidang UKM.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dijawalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 yang bertujuan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi.
Kunjungan Raja Arab Saudi ini merupakan kunjungan bersejarah bagi Indoneaia, karena terakhir kali seorang Raja Arab Saudi berkunjung ke Indonesia pada 47 tahun lalu.
Tak heran bila kunjungan Raja Arab Saudi merupakan momentum yang sangat penting bagi hubungan bilateral kedua negara, baik secara politik maupun ekonomi.
Mengutip data Kementerian Pedagangan (Kemdag) Indonesia selalu mencatat defisit dalam berdagang dengan Arab Saudi setidaknya dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2016, perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi mencatat defisit AS$1,39 miliar. Sementara di tahun 2015 defisit neraca Pedagangan Indonesia dengan Arab Saudi tercatat sebesar AS$1,36 miliar.
Nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada 2016 hanya sebesar AS$1,33 miliar, sementara nilai impor mencapai AS$2,73 miliar. Demikian pula ekspor Indonesia pada 2015 hanya AS$2,06 miliar, tapi nilai impor dari Arab Saudi mencapai AS$3,42 miliar.
Source | : | kontan.co.id |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR