Advertorial
Intisari-online.com - Belakangan ini sedang ngetren diet keto atau diet ketogenik. Diet ini dikabarkan ampuh mengusir jerawat.
Salah satu selebriti yang sukses menjalankan diet keto ini adalah Kim Kardashian.
Pasca-melahirkan putra keduanya, Saint, Desember 2016, Kim sukses menurunkan bobot badannya hingga hampir 30 kg melalui metode diet ini.
Diet yang juga sering disebut diet keto ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
BACA JUGA:Dengan Diet Mentimun Ini, Kita Bisa Turunkan Berat Badan Kurang dari 10 Hari Tanpa Harus Olahraga
Ketogenik adalah diet superrendah karbohidrat yang sedang naik daun.
"Diet ketogenik ketat hanya memakan karbohidrat ultra rendah, sekitar 20-30 gram sehari," kata Dr Eric Westman, Direktur Lifestyle Medicine Clinic di Duke University.
Angka itu setara dengan jumlah karbohidrat dalam sebutir kecil apel.
Riset Westman pada diet-diet rendah karbohidrat menemukan, diet itu dapat membantu mengurangi nafsu makan, menurunkan berat badan, dan memperbaiki penanda penyakit jantung.
BACA JUGA:Pria Perut Buncit Wajib Baca, Ini 5 Manfaat Diet Nasi, Roti dan Mie Bagi Mereka
Jenis diet rendah karbohidrat itu meliputi Atkins, South Beach, Mediterania, hingga Zone yang dikatakan merupakan perbaikan besar pada tipikal pola makan Amerika yang kaya karbohidrat.
Namun, diet ketogenik yang populer disebut diet keto itu merupakan yang paling ketat membatasi karbohidrat.
Selain membatasi karbohidrat, keto pun membatasi konsumsi protein. Memangkas karbohidrat dan mengurangi protein berarti menaikkan asupan lemak.
"Anda bakal mengasup lemak sehat untuk mengisi 80 persen kalori dan 20 persen kalori berasal dari protein," ujar Westman.
BACA JUGA:Mulai Sekarang, Berhenti Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!
Seperti panduan pemangkasan karbohidrat, pemotongan asupan protein ini dapat menurunkan risiko penyakit dan memperpanjang usia masyarakat berusia di bawah 65 tahun.
Jadi, apa sebenarnya arti "ketogenik" ini? Nama itu merujuk jenis khusus molekul pembawa energi yang disebut keton.
"Sebagian besar orang selalu berada dalam keadaan glukosis, artinya membakar glukosa dari karbohidrat untuk mendapatkan energi."
"Namun, kita menentukan apa yang dibakar tubuh berdasarkan asupan makanan," katanya. Dengan membatasi asupan karbohidrat, tubuh beralih ke keadaan "ketosis", yang artinya membakar lemak, bukan glukosa.
BACA JUGA:Bukannya Berbahaya, Durian Justru Bermanfaat untuk Ibu Hamil, Simak Faktanya!
Mengapa diet keto menurunkan berat badan?
Ada banyak faktor, salah satunya karena tubuh merasa kenyang lebih lama.
Mengurangi kalori tanpa merasa kelaparan adalah salah satu yang membuat orang tertarik mengikuti diet keto.
Asupan protein yang tinggi membuat keinginan makan turun, ini membuat orang-orang yang melakukan diet keto memang tidak terlalu bernafsu makan.
Karena tidak ada karbohidrat, air banyak dikeluarkan dari dalam tubuh. Ini yang membuat berat badan mudah turun saat seseorang menerapkan diet keto.
BACA JUGA:Inilah yang Akan Terjadi Jika Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari
Lemak yang tepat?
Berdasarkan rekomendasi, total lemak yang jadi asupan dalam diet keto harus terdiri dari 80 persen asam lemak tak jenuh ganda, sisanya adalah lemak jenuh.
Asam lemah tak jenuh terbagi dua, yakni asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fatty Acid/ MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA).
Contoh MUFA adalah minyak zaitun, kacang tanah, kedelai, dagung unggas, kacang kenari, butter kacang tanah dan alpukat.
Sedangkan asam lemak tak jenuh ganda alias PUFA bisa didapat dari ikan laut, minyak ikan dan minyak kedelai.
Sayangnya, apa yang diterapkan di Indonesia belum tentu tepat. Banyak di antara pelaku diet keto keliru memilih lemak, mereka justru lebih banyak menyantap daging-daging berlemak yang termasuk dalam lemak jenuh.
BACA JUGA:Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan
Durasi diet?
Berdasarkan penelitian, diet keto sebaiknya hanya dilakukan selama tiga hingga enam bulan. Di bawah tiga bulan adalah waktu yang paling ideal. Terlalu lama berdiet keto justru akan membuat asam urat dan kolesterol jahat semakin tinggi.
Siapa yang boleh berdiet keto? Orang obesitas yang sehat boleh melakukan diet keto.
Sebaliknya, mereka yang punya berbagai penyakit seperti asam urat atau kolesterol tinggi tidak direkomendasikan menerapkan diet karena hanya akan membuat tingkat asam urat dan kolesterol jahat dalam tubuh semakin tinggi.
Namun, Samuel tidak merekomendasikan diet keto diterapkan oleh para pekerja yang dituntut untuk selalu berpikir. Sebab, butuh karbohidrat untuk membuat sel-sel otak bekerja dengan baik.
"Tanpa karbohidrat, jadi susah mikir, lemot," tutup dia. (*)
BACA JUGA:Video Jenazah Dibawa Pakai Motor Jadi Viral, Ternyata Seperti Ini Kronologi Ceritanya