Advertorial
Intisari-online.com - Pernahkah Anda bertanya saat kita melakukan diet, kemana perginya lemak-lemak dalam tubuh?
Apakah berubah menjadi otot atau energi?
Melansir The Conversation via World of Buzz, banyak orang termasuk profesional kesehatan tidak tahu kemana lemak itu pergi setelah kita membakarnya.
Asisten Ilmuwan Ruben Meerman dan kepala profesor Bioteknologi dan Ilmu Biomolekuler di University of New South Wales, Andrew Brown, menganalisis tentang hal tersebut.
BACA JUGA:Jika Pohon Tetangga Masuk ke Pekarangan, Ini yang Boleh Kita Lakukan Tanpa Takut Tuntutan Hukum
Mereka mengajukan pertanyaan lepada 150 dokter, ahli diet, dan pelatih pribadi.
Pertanyaan yang diajukan adalah, "Ketika seseorang kehilangan berat badan, kemana lemaknya pergi?"
Anehnya hanya 3 responden yang berhasil menjawab dengan benar.
Jawaban yang paling umum adalah lemak diubah menjadi energi, diubah menjadi otot, bahkan dikeluarga melalui otot besar.
Namun, semua jawaban ini sebenarnya salah.
Jawaban yang benar adalah lemak akan menghilang ke udara.
Ilmuwan tersebut menulis “Lemak diubah menjadi karbon dioksida dan air."
Lemak menghilang saat kita menghembuskan karbondioksida dan bercampur dalam sirkulasi larut dalam air seni atau keringat.
Jika kita kehilangan 10kg lemak, tepat 8,4kg keluar melalui paru-paru, dan 1,6kg sisanya berubah menjadi air.
BACA JUGA:Bukan Editan, Inilah Foto-foto Unik Polah para Hewan yang Begitu Menakjubkan dan Menggetarkan Hati
Dengan kata lain, kita hampir menghilangkan semua berat badan lewat hembusan.
Jadi, apakah ini berarti semakin banyak kita menghembuskan napas, semakin banyak kita akan kehilangan berat badan?
Jika kita menarik napas dan mengeluarkan napas dengan cepat, ini hanya akan menyebabkan hiperventilasi yang menyebabkan kita merasa pusing.
Satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan menggerakkan otot-otot kita untuk menghasilkan lebih banyak karbon dioksida.